Ekonomi

Perang Dagang AS-China Berakhir, Harga CPO akan Kembali Naik

Pekerja tengah membersihkan tangki penampungan CPO

JAKARTA-Sangat menarik melihat perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mulai memperlihatkan titik-titik berakhirnya, dan dua negara besar ini kembali mesra. Jika ini bisa terwujudkan, harga minyak mentah kelapa sawit (CPO) diprediksi akan kembali menguat.

Investor juga masih menunggu perkembangan dari dialog perdagangan AS-China yang terus berlanjut hingga Minggu, 24 Februari 2019. Mengingat kesepakatan dagang (MoU) antara kedua raksasa ekonomi dunia itu sudah terjadi pada akhir pekan, maka harga CPO bisa ikut kena imbas energi positif dari minyak kedelai.

Pasalnya, China merupakan pembeli utama kedelai Asal AS. Bila hubungan dagang antara keduanya kembali lancar, maka keseimbangan fundamental di pasar kedelai bisa membaik.

Perlu diketahui bahwa minyak kedelai dan minyak sawit merupakan produk yang saling berkompetisi mendapatkan bagian di pasar minyak nabati dunia. Alhasil, pergerakan harganya akan saling berkorelasi positif.

Selain itu, harga minyak bumi yang pada minggu lalu berada di posisi tertingginya sejak November 2018 juga dapat memberi dorongan pada pergerakan harga CPO.

Jika dilihat pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat, 22 Februari 2019, harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) kontrak Mei di Bursa Derivatif Malaysia amblas 0,31% ke posisi MYR 2.257/ton.

Selama sepekan, harga CPO sudah masih membukukan peningkatan sebesar 0,13% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun, harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini sudah terkerek naik 6,41%.

Melemahnya harga CPO pada akhir pekan lalu dipengaruhi oleh harga kontrak minyak kedelai yang juga amblas.(rdh/bc)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar