Lingkungan

Pagi Ini Kualitas Udara Dumai Tidak Sehat

DUMAI-Pagi ini, Jumat, 15 Februari 2019, kualitas udara Kota Dumai menunjukkan kondisi tidak sehat. Kondisi ini disebabkan, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dalam sepekan terakhir. 

Sebelumnya  Abdal Syamsir, Kabid Pengendalian Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai mengatakan kualitas udara di Kota Dumai berbahaya.

Menurutnya, kondisi udara tersebut ditampilkan oleh alat ukur kualitas udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia yang diukur pada Rabu, 13 Februari 2019 sebelum Pukul 08.00 WIB.

Dari data yang tertera pada alat Air Quality Monitoring Data milik PT Chevron Pacific Indonesia menunjukkan, angka 367 PSI pada Pukul 04.00 WIB status Berbahaya indikator warna Hitam.

Sedangkan indeks pencemaran pada Pukul 05.00 WIB hingga Pukul 06.00 WIB menunjukan angka 237 dan 240 PSI status Sangat Tidak Sehat indikator warna Merah. Pada Pukul 07.00 WIB, kualitas udara berada di level 187 PSI status tidak sehat indikator warna kuning.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran lahan di Dumai makin meluas. Data dari BPBD Kota Dumai, selama 2019 sampai 9 Februari sudah 21,5 hektare lahan gambut terbakar dengan wilayah ter-dampak terbesar di Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Medang Kampai.

Tim gabungan terdiri dari, BPBD Dumai, TNI, Polri, Manggala Agni, MP-A dan instansi terkait lainnya sudah dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Tim gabungan berjibaku memadamkan api. Seluruh sarana dan prasarana dikerahkan untuk memadamkan api seperti Mobil Comando BPBD Kota Dumai, mesin Portabel, mesin ministriker dan peralatan lainnya.

"Kesulitan di lapangan lokasi yang sulit ditempuh, sumber air terbatas dan sarana dan prasarana yang belum memadai. Disertai kondisi angin kencang dan lahan gambut yang sulit cepat dipadamkan," kata Kepala BPBD Dumai (tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar