Humaniora

Kisah Hidup Eka Tjipta, Bermula dari Penjual Makanan Keliling

Eka Tjiprta Widjaja

JAKARTA- Oei Ek Tjong, itu adalah nama kecil pengusaha yang juga pendiri kelompok usaha Sinar Mas, Eka Tjiprta Widjaja. Berasal dari keluarg miskin, hingga akhir hayatnya Majalah Forbes menempatkan Eka dan keluarganya sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia.

Dalam Forbes Billionaires Index tahun 2018, kekayaannya tercatat sebesar USD 8,6 miliar atau lebih dari Rp 121 triliun. Tentu saja kekayaan itu tak dihimpun dengan mudah. .

Karena kehidupan yang miskin dirinya sampai tak dapat melanjutkan sekolah dan hanya lulus sekolah dasar (SD). Managing Director Sinar Mas Group, Gandi Sulistiyanto mengatakan, meski hanya lulusan sekolah dasar, bagi Eka tak ada harapan dan cita-cita yang terlalu tinggi.

"Filosofi jujur, menjaga kredibilitas, dan bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun terhadap sosial, menjadi kompas hidupnya," kata Sulistiyanto seperti yang dilaporkan Kumparan, Minggu, 27 Januari 2019.

Dia menjelaskan, kelompok usaha Sinar Mas sendiri berawal ketika Eka Tjipta Widjaja yang baru menjejak usia 15 tahun, berwirausaha menjajakan biskuit dan permen. Pada tahun 1938 itu, Eka berkeliling menggunakan sepeda untuk menjajakan dagangannya ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejak itu, tanggal 3 Oktober 1938 pun dicanangkan sebagai hari lahir Sinar Mas Group dan diperingati setiap tahunnya.

Untuk mengenang bisnis awal yang dirintis Eka Tjipta Widjaja itu, kini di lobby gedung Sinar Mas Land Plaza Tower 2, di Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat, terpajang sepeda kumbang dan warung yang memajang beragam produk Sinar Mas.

Dikutip dari akun twitter Sinar Mas, hal itu merupakan gambaran awal dari langkah kecil Eka Tjipta Widjaja, sebagai seorang wirausahawan.

"Beliau berkeliling dengan sepeda untuk menjual biskuit," tulis akun @Sinar_MasID.
Kini setelah 80 tahun, bisnis yang dirintis dengan jualan keliling biskuit dan permen itu telah menjelma menjadi korporasi raksasa.

Selain sepeda kumbang yang menjadi saksi kerasnya hidup Eka Tjipta Widjaja, pada sisi lain ada yang menjadi saksi hidup soal keluhuran sikapnya. Dialah Elly Romsiah, pegawai pertama Sinar Mas, sekaligus menjadi yang paling lama bekerja di kelompok usaha tersebut.

"Saya awalnya kerja di Pasar Pagi tho. Pasar Pagi Nomor 8. Terus Pak Eka datang mau sewa itu tempat. Jadi saat itu saya bilang, 'Tuan saya boleh kerja sama Tuan?' Sama Pak Eka gitu. 'Oh boleh,' jawabnya. Jadi sejak itu saya kerja sama Pak Eka," tutur Elly mengisahkan pertemuan pertamanya dengan Eka Tjipta Widjaja pada 1965 silam.

Kisah Elly yang dikutip dari media sosial Sinar Mas itu, menjadi saksi hidup soal keberadaan kantor pertama Sinar Mas di Jakarta. Bentuknya hanya berupa sebuah ruko kecil di kawasan Pasar Pagi, Jakarta Utara. Elly pun akhirnya mengabdi di Sinar Mas selama 53 tahun.

"Pak Eka orangnya baik, orangnya penuh pengertian. Tapi namanya marah, dibentak, itu hal yang biasa kalau kita salah tho? Yang penting kita bekerja dengan baik, sampai yang terakhir kita tak pernah melakukan hal yang negatif," kisahnya.

Dari bekas bos besarnya itu, Elly mengaku belajar dua hal. Yakni mensyukuri yang ada dan penuh maaf.

Menurut Sulitiyanto, Sinar Mas menaungi sejumlah perusahaan dengan nilai korporasi dan sejarah yang sama, seperti saat dulu dirintis oleh Eka Tjipta Widjaja. Tapi kini masing-masing dari mereka independen dengan manajemen tersendiri.

Perusahaan tadi, kata Sulistyo, bergerak di sektor pulp dan kertas, agribisnis dan makanan, pengembang dan real estat, jasa keuangan, telekomunikasi dan data, serta energi dan infrastruktur. Belakangan, Sinar Mas juga memasuki pula ranah bisnis digital ventures.(*rd)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar