Ekonomi

James Fry Ramalkan, Juni CPO 50 hingga 100 Dolar AS per-Ton

JAKARTA- Chairman of commodities consultancy LMC Internationali James Fry meramalkan, harga minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) Juni mendatang naik sebesar 50 hingga 100 dolar Amerika Serikat per-ton.

Menurut Fry seperti dilansir Reuter, stok minyak sawit akan turun pada pertengahan tahun ini dan  kondisi itu berpotensi mengangkat harga minyak sawit premium di atas harga Brent, terutama karena Indonesia konsisten mempertahankan penggunaan biodiesel untuk dicampur solar.

"Potensi kenaikan antara 50-100 dolar Amerika Serikat per-ton untuk harga minyak pada Juni nanti," ujar Fry yang juga seorang analis industri.

Harga minyak sawit turun dan mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir pada bulan November dan Desember tahun lalu. Namun bila merujuk data harga terbaru, harga minyak sawit tercatat naik sebesar 1,1 persen menjadi 2.223 ringgit atau sekitar 540,88 dolar Amerika Serikat per-ton pada perdagangan Jumat malam.

Stok minyak sawit di Asia Tenggara mencapai rekor tertinggi pada tahun lalu di tengah lemahnya permintaan pasar global. Namun stok tersebut diprediksi akan terus berkurang dalam beberapa bulan mendatang sejalan dengan tren produksi musiman dimana pada awal tahun biasanya produksi sawit rendah.

Sementara itu, stok minyak sawit Indonesia, mencapai 3,9 juta ton pada bulan November. Stok tersebut turun setelah mencapai puncaknya hampir 5 juta ton pada bulan Juli. Produsen minyak sawit terbesar kedua Malaysia mencatat stok tertinggi sebesar 3,2 juta ton pada bulan Desember.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar