Ekonomi

Dalam 3 Bulan Terakhir, Hari Ini Harga CPO Tertinggi

JAKARTA- Harga minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) yang sempat tergerus, hari ini, Jumat 18 Januari 2019, harga CPO adalah yang tertingi. Hingga pukul 13:30 WIB, harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Bursa Derivatif Malaysia kontrak April 2019 melesat 0,8% ke posisi MYR 2.216/ton.

Secara mingguan, harga CPO menguat sebesar 1,9% secara point-to-point. Sedangkan performa tahunan komoditas ini tercatat minus 11,6%.

Beberapa sentimen positif turut mengangkat harga CPO hingga saat ini.

Meningkatnya harga hari ini masih didukung oleh rencana Malaysia untuk meningkatkan penggunaan CPO pada campuran biodisel nasional.

Kemarin, Menteri Industri Utama Malaysia, Teresa Kok mengatakan bahwa pemerintah Negeri Jiran bermaksud untuk meningkatkan jumlah minyak kelapa sawit dalam campuran biodisel menjadi 20% pada tahun depan (2020), naik dari program B10 yang sedang berlangsung dimana penggunaan minyak sawit dipatok pada level 10%, seperti dikutip dari Reuters.

Bahkan dengan hanya program B10 yang tengah berjalan, sudah bisa meningkatkan konsumsi CPO Malaysia sebesar 70.000 ton/bulan.

Ditambah lagi tahun ini ada potensi El-Nino yang akan menghambat produksi sawit, menurut Direktur Umum Malaysian Palm Oil Board (MPOB) Ahmad Kushairi Din. Seperti diketahui, kondisi El Nino akan menyebabkan cuaca di Asia Tenggara menjadi lebih dingin dan kering serta curah hujan yang berkurang, yang mana kurang cocok bagi tanaman tropis.

Selain itu, cadangan minyak sawit Indonesia pada Desember 2018 diprediksi berkurang 6% dari bulan sebelumnya, dan berada pada level 3,65 juta ton, yang mana merupakan cadangan paling sedikit sejak Maret 2018 berdasarkan perhitungan beberapa analis.Selain itu analis juga memperkirakan produksi CPO dalam negeri selama Desember 2018 turun 7%, di posisi 3,87 juta ton, meskipun tingkat konsumsi tidak berubah.

Melemahnya Ringgit Malaysia di hadapan dolar juga turut melambungkan harga komoditas agrikultur andalan Indonesia ini. Pada siang ini, Ringgit Malaysia melemah 0,1% dan merupakan pelemahan hari ke-5 berturut-turut. Pasalnya, dengan melemahnya Ringgit, harga CPO bagi pemilik mata uang lain menjadi lebih murah, dan membuat risiko investasi akan sedikit berkurang. Hal tersebut akan mendorong investor untuk melakukan aksi beli, dan membuat harga CPO bisa melambung.(*/rd/bc)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar