Ekonomi

Industri Makanan dan Minuman Bakal Jadi Pionir dalam Revolusi Industri 4.0

JAKARTA-Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan saat ini Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengatakan, industri makanan dan minuman akan menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri 4.0.

"Kami bertekad untuk terus memacu industri agro di Indonesia agar lebih produktif dan kompetitif, dengan pemanfaatan teknologi terbaru sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Apalagi, industri makanan dan minuman akan menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri 4.0," ujarnya, Rabu, 9 Januari 2019.

Ditambahkannya, pada tahun 2019 pasokan biodiesel ditargetkan sebesar 6,1 juta ton yang didukung dengan pabrik biodiesel nasional berkapasitas terpasang mencapai 12,75 juta Kilo Liter.

Sementara itu, industri pengolahan kakao, terjadi peningkatan utilitas menjadi 61 persen pada tahun 2018 dibanding tahun 2017 sekitar 59 persen.

Selanjutnya, industri pengolahan kakao menikmati surplus hingga USD770 juta dengan
peningkatan ekspor cocoa butter sebesar 19 persen dan cocoa powder 18 persen pada Januari-September 2018.

Sedangkan, pertumbuhan di industri gula didukung oleh pembangunan tiga pabrik gula baru dengan total investasi mencapai Rp16,16 triliun dan kapasitas hingga 35.000 TCD. Ketiga pabrik gula baru itu adalah Rejoso Manis Indo di Blitar, Muria Sumba Manis di NTT, dan Pratama Nusantara Sakti di Ogan Komering Ilir.(hen)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar