Ekonomi

Ringgit Menguat, Harga CPO Kembali Turun

KUALA LUMPUR - Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) kembali jatuh 1 persen lagi pada Rabu 26 Desember kemarin. Ini merupakan kejatuhan keempat kalinya berturut-turut dimana kali ini dipengaruhi menguatnya ringgit dan lemahnya harga minyak nabati lainnya.

Ringgit pada perdagangan valuta asing menguat 0,15 persen menjadi 4,1770 per Dolar Amerika Serikat. Kuatnya ringgit biasanya membuat minyak sawit menjadi lebih mahal bagi pedagang valuta asing.

Catatan perdagangan minyak sawit pada Bursa Malaysia Derivatives Exchange tirun 1,2 persen menjadi 2.103 Ringgit Malaysia (US$503.47). Ini merupakan harga sedikit di atas level psikologis yakni 2.100 RM dan $500.

"Produksi Desember naik ditambah lagi dengan lemahnya ekspor, kuatnya ringgit dan lemahnya minyak nabati di Dalian (China)," kata pedagang berbasis di Kuala Lumpur.

Ekspor Minyak Sawit Malaysia 1-25 Desember menurun dari bulan sebelumnya berdasarkan data peneliti kargo. Demikian dari theedgemarkets.com.bayu

 

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar