Ekonomi

IATF 2018 Bukukan Transaksi Rp1,67 T

JAKARTA-Pameran Dagang Intra-Afrika (Intra Africa Trade Fair/IATF) 2018 resmi ditutup. Upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo memfasilitasi kehadiran pebisnis asal Nusantara dengan mendirikan Paviliun Indonesia pun tidak sia-sia. Sejumlah potensi transaksi dagang berhasil diraih dengan nilai total 115,4 juta US Dolar atau sekitar Rp1,67 triliun.

"Potensi transaksi yang dapat diraih ini semakin membuktikan bahwa arahan Presiden Joko Widodo agar kita melihat Pasar Afrika sudah tepat," ujar Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi dalam keterangan resmi, Kamis, 20 Desember.

Dalam pameran itu, tercatat 3 BUMN, 12 perusahaan swasta asal Indonesia, dan 1 institusi keuangan Tanah Air, Eximbank, meramaikan Paviliun Indonesia. Para perusahaan itu merupakan penghasil ataupun eksportir sejumlah produk dan komoditas utama seperti kopi, kelapa sawit, rempah, pupuk, pelumas kendaraan, hingga kapal karet berteknologi tinggi.

BUMN yang berpartisipasi dalam IATF 2018 ialah PTPN III Holding (persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PT Pertamina Lubricants.

Dalam IATF 2018, tiga BUMN tersebut berhasil meraih potensi kontrak dagang. PTPN III Holding membukukan potensi kontrak kelapa sawit senilai US$90 juta. Disusul PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) meraih potensi penjualan kopi, kelapa sawit, dan rempah senilai US$5,67 juta. PT Pertamina Lubricants yang meraih potensi penjualan pelumas senilai US$6 juta.

Selain itu, enam dari 12 pebisnis swasta juga mendapatkan potensi kontrak dagang dalam pameran kali ini. Di antaranya, PT AK Goldenesia mendapat potensi kontrak turunan kelapa sawit senilai US$445 ribu. Lalu PT Dahlia Kusuma Utama yang menjual pupuk organik mendapat potensi transaksi senilai US$500 ribu. Kemudian PT Tunas Utama Cipta berpotensi menjual kopi senilai US$750 ribu.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar