Ekonomi

Menkeu: Harga Sawit Anjlok, Perusahaan Besar Harus Bantu Petani Plasma

PEKANBARU-Menteri Keuangan Sri Mulyani menyikapi harga sawit yang belum stabil, mengharapkn perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak dalam sektor sawit dan masih memiliki kekuatan mengelola lesunya permintaan dunia tanpa mengorbankan kesejahteraan petani.

"Harga kelapa sawit turun dan ini saat-saat tidak mudah. Semoga perusahaan mempunyai daya tahan dalam menghadapi persoalan turunnya harga tanpa mengorbankan para petani plasma," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sejauh ini harga Tandan Buah Sawit (TBS) belum begitu stabil, meski terjadi kenaikan harga beberapa persen. Untuk Provinsi Riau sendiri, periode 19 hingga 25 Desember 2018 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Untuk kelompok umur 10-20 tahun yang banyak dijual kenaikannya adalah sebesar Rp 87,68/Kg atau mencapai 6,80 persen dari harga pekan lalu menjadi Rp 1.376,61/Kg

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkembangan Mutu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni, Selasa 18 Desember 2018 mengatakan kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh sejumlah faktor internal.

Diantaranya karena kenaikan harga jual minyak sawit mentah (CPO) dan kernel dari beberapa perusahaan sumber data. . Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan sebesar Rp 257,22/Kg, Sinar Mas Group Rp 291,66/Kg, Astra Agro Lestari Group Rp 408,61/Kg, dan Asian Agri Group Rp 291,83/Kg dari harga minggu lalu.

"Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami kenaikan sebesar Rp 185,46/Kg, dan Asian Agri Group Rp 29,54/kg dari harga minggu lalu," ujarnya.

Sementara itu faktor eksternalnya adalah kebijakan pemerintah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 152/PMK.05/2018 tentang Perubahan atas PMK Nomor 81/PMK.05/2018 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit pada Kementerian Keuangan pada tanggal 4 Desember 2018. Permen yang mengatur tarif pungutan ekspor Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) atas ekspor kelapa sawit, CPO dan produk turunannya masih memberikan sentimen positif dalam menaikkan harga jual CPO dan meningkatkan volume ekspor yang berpengaruh terhadap harga TBS.(bayu)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar