Ekonomi

Lobby Sawit ke India Manfaatkan Jalur Bisnis

JAKARTA - India masih menjadi tujuan ekspor terbesar CPO Indonesia hingga saat ini. Keputusan pemerintah India menurunkan bea masuk CPO dan turunnya kepada Malaysia masing-masing 4% tentu bisa memukul ekspor minyak sawit Indonesia tahun 2019.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud menuturkan, pemerintah Indonesia akan terus melobi India agar mau menurunkan bea masuk ekspor minyak sawit, setidaknya sama dengan Malaysia.

"Kami harap pihak Solvent Extractors Association of India (SEA) dapat mengomunikasikan dengan pemerintah India, karena mereka asosiasi yang besar di India dan dekat dengan pemerintahnya," ujar Musdhalifah, di Jakarta.

Presiden SEA Atul Chaturvedi berjanji akan melobi pemerintah India untuk menurunkan bea masuk CPO dan turunnya dari Indonesia ke India. Namun, tentu saja, ia juga meminta barter berupa trade off antarnegara bisa dalam bentuk sawit dengan gula. "Indonesia memiliki kelebihan sawit dan kami memiliki kelebihan gula," ujarnya.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DSMI) Derom Bangun menambahkan, pihaknya akan terus mendorong agar Indonesia mendapatkan fasilitas yang sama dengan Malaysia.

Apalagi selama ini, India mengimpor sebanyak 9 juta ton CPO setiap tahun. Dan, sekitar 70% kebutuhan CPO India dari Indonesia. "Bahkan kebutuhan CPO India bisa naik sebanyak 1 juta ton pada tahun depan," katanya.tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar