Ekonomi

DSNG Kuasai Saham BPN dan BAS

JAKARTA-PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) Pada Rabu, 12 Desember kemarin menandatangani Perjanjian Jual Beli (PJB) dengan PT Bima Palma Nugraha (BPN) dan PT Bima Agri Sawit (BAS). Dengan demikian, DSNG resmi memiliki 100 persen  saham BPN dan BAS.

Corporate Secretary Dharma Satya Nusantara Paulina Suryanti menyampaikan, pengambilan lahan BPN dan BAS merupakan langkah strategis penambahan aset secara anorganik.

Langkah itu melengkapi ekspansi organik perseroan berupa penanaman baru di lahan milik perseroan. "Ini menjadi salah satu milestone, sekaligus menunjukkan komitmen kami terus berkembang dalam usaha perkebunan sawit," katanya.

BPN dan BAS memiliki perkebunan dengan tanaman menghasilkan yang masih muda. Setelah pengambilalihan, produksi CPO Dharma Satya Nusantara berpotensi dapat bertumbuh 14 persen.

Pada 2018, produksi minyak sawit mentah DSNG diperkirakan mencapai 493.000 ton. Dengan estimasi kenaikan 14 persen, produksi CPO perseroan pada 2019 berpotensi mencapai 562.020 ton.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo menyampaikan, BPN dan BAS sudah mengoperasikan pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri. Dengan demikian, perusahaan dapat langsung menikmati peningkatan produksi.

Lokasi BPN dan BS terletak di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur atau sekitar 100 km dari aset perkebunan DSNG. Dengan demikian, perseroan dapat melakukan sinergi operasional dengan sumber daya yang sudah ada.

Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai Rpl,35 triliun. Untuk mendanai transaksi tersebut, DSNG mengandalkan kas internal dan pinjaman perbankan. Pada 29 November 2018, DSNG dan anak usaha telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rpl,21 triliun. tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar