Industri

Wilmar Komitmen Bebas Deforestasi Industri Minyak Sawit

JAKARTA - Wilmar, Aidenvironment, dan beberapa perusahaan consumer goods mengeluarkan pernyataan bersama mengenai program pengawasan dan perjanjian pemasok pihak ketiga yang akan mempercepat upaya ke depan dalam mewujudkan industri minyak kelapa sawit yang bebas deforestasi.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (11/12/2018), Ravin Trapshah selaku Sustainability Communications Wilmar menyebutkan program ini dikembangkan untuk meningkatkan efektifitas kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, and No Exploitation) yang saat ini berlaku.

Selain itu, kata Ravin, juga bertujuan untuk menyediakan solusi kepada kasus deforestasi yang terjadi di masa lalu oleh pemasok pihak ketiga. Kata dia, Wilmar akan mendukung upaya yang dilakukan oleh Aidenvironment dalam mengembangkan database pemetaan yang lebih komprehensif di bawah payung program kepatuhan pemasok yang selama ini sudah berjalan. Dengan demikian, ujar Ravin, aktivitas pengembangan lahan dari pemasok Wilmar dapat lebih terpantau.

Sementara itu Jeremy Goon selaku Chief Sustainability Officer of Wilmar mengatakan pihaknya tetap mengacu pada komitmen NDPE yang sudah ada di Wilmar. Kata dia, rencana penguatan ini adalah bagian dari strategi keberlanjutan Wilmar, sembari Wilmar berjuang membawa industri minyak kelapa sawit menjadi industri bebas deforestasi dan konflik.

“Bagaimanapun, kami harus menyadari bahwa dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan ini, jika tidak berhati-hati akan memberikan dampak terhadap smallholders. Tak kalah penting, kami harus memastikan bahwa dengan meningkatkan standar kebijakan, kami tidak lagi berkontribusi pada perkembangan pasar minyak kelapa sawit yang tidak berkelanjutan, yang juga dikenal sebagai leakage market," kata Jeremy lebih lanjut.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus menempatkan pentingnya perjanjian sehingga Wilmar dapat melanjutkan untuk memberikan panduan kepada smallholders dan pemasok pihak ketiga untuk menjadi pemasok bebas deforestasi dan konflik.

Menanggapi pernyataan Jeremy, Eric Wakker selaku Co-Founder of Aidenvironment Asia yakin kalau perusahaan-perusahaan yang berada di rantai pasok minyak kelapa sawit kini akan mendapatkan visibilitas yang lebih baik akan perusahaan perkebunan di mana mereka membeli.

"Baik dari sisi lokasi operasi dan khususnya dari sisi kepatuhan mereka terhadap kebijakan NDPE," kata Eric Wakker. Selain itu, sambung Eric Wakker, hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk bereaksi lebih cepat dalam menindak pemasok yang terlibat dalam deforestasi dan pengembangan lahan gambut.

Kata dia, Wilmar adalah perusahaan minyak sawit pertama yang meluncurkan kebijakan NDPE di tahun 2013, lalu mengaplikasikan ke seluruh perkebunan milik Wilmar, juga pemasok pihak ketiga di level grup. Hal ini telah membantu mengarahkan perusahaan lain untuk mengadopsi kebijakan serupa.

Komitmen Keberlanjutan Wilmar
Ravin Trapshah menyebutkan, sebagai salahsatu grup perusahaan agrobisnis yang terdepan, Wilmar menyadari atas peran pentingnya dalam mengembangkan produk-produk yang berkualitas yang menjadi tuntutan kebutuhan dunia. Sekaligus memastikan pasokan produksi yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. 

Pihaknya mengadopsi pendekatan holistik guna menuju keberkelanjutan tersebut, yang sepenuhnya terintegrasi dengan model bisnis Wilmar. Wilmar berpedoman kepada filosofi bahwa bisnis Wilmar harus dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat kepada seluruh pemangku kepentingan, sekaligus meminimalisasi dampak terhadap lingkungan.

Karena itu, ujar Ravin, maka praktek-praktek bisnis Wilmar pun diselaraskan dengan standar sosial dan lingkungan yang berlaku secara universal. Kata dia, kebijakan NDPE Wilmar mendasari aspirasi Wilmar untuk menciptakan dampak positif dan mendorong transformasi di seluruh industri kelapa sawit. hen
 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar