PEKANBARU-Pertumbuhan aspek pariwisata juga juga terkait dengan keberadaan souvenir atau buah tangan yang menjadi kenang-kenangan bagi wisatawan. Namun, sayang Provinsi Riau dan pemerintah daerah lain saat ini masih minim souvenir ini. Jikapun, ada itu masih sangat terbatas.
Disinilah peran dari Pemerintah Daerah untuk lebih menggiatkan dan membina Usaha Kecil Menengah (UKM) yang terkait dengan dunia pariwisata.
"Kita masih kurang souvenir, kalau Bandung Jogja itu mulai pagi dari hotel sudah ada orang jualan baju, souvenir atau gantungan kunci maupun di tempat pariwisatanya," ujar Ketua Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies ( ASITA) Provinsi Riau, Dede Firmansyah.
Dede mengingatkan, disinilah peran pemerintah daerah untuk membina UKM yang berkaitan dengan produk-produk souvenir pariwisata. "Pemerintah harus berperan aktif membina para pelaku UKM yang terkait dengan dunia pariwisata," tambah Dede.
Jika tak ada keseriusan pemerintah dan hanya mengharapkan pihak lain ini akan sulit. Seperti yang terjadi di dekat Rumah Singgah Tuan Kadi, Senapelan Pekanbaru, tempat sejarah peristirahatannya Sultan Siak.
Di sana sudah ada perbankan yang memfasilitasi untuk kios-kios, tapi belum berjalan maksimal."Alokasikan lebih Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ke Pariwisata," ungkapnya.bayu