Politik

Indonesia Akan Perjuangkan Harga CPO di Pertemuan CPOC

JAKARTA-Indonesia akan memperjuangkan posisi tawar minyak sawit Indonesia dari Malaysia dalam pertemuan tingkat menteri putaran ke-5 Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) pada Kamis (8/11) lusa.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengakui, banyak hal yang membuat posisi Indonesia kalah jauh dari Malaysia ketika memasuki perdagangan crude palm oil/ CPO) global.

Salah satu ketertinggalan dibandingkan Malaysia adalah kedekatan hubungan dengan India, sebagai negara pengimpor CPO terbesar.

Malaysia menghapuskan bea keluar (BK) untuk ekspor CPO, sedangkan India memberikan fasilitas early harvest. Alhasil, harga CPO Malaysia 4% lebih murah dibanding Indonesia.

"Kalau dihitung pear to pear, industry CPO kita dikenai bea keluar dan di Malaysia tidak. Sehingga, ketika CPO memasuki pasar India, mereka lebih diuntungkan. Posisi perdagangan itu lebih menguntungkan Malaysia," kata dia. tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar