Ekonomi

4.000 Desa Diharap Jalankan Program Desa Migran Produktif

Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri. (Int)

JAKARTA - Desa kantong pekerja migran yang berjumlah sekitar 4.000 desa diharapkan mampu melaksanakan program desmigratif (desa migran produktif) yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Program desmigratif bertujuan untuk memberikan pelindungan terhadap pekerja migran yang akan bekerja ke luar negeri. 

Sebagaimana dikatakan Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Hanif Dhakiri, program ini juga melindungi pekerja setelah bekerja dari luar negeri serta pelindungan terhadap PMI dan keluarganya. Adapun empat pilar utama Ddesmigratif yakni pusat layanan imigrasi, kegiatan usaha produktif untuk memberikan edukasi awal tata kerja bekerja di luar negeri, community parenting untuk anak-anak pekerja migran dan pembentukan koperasi Desmigratif. 

"Program desmigratif sebagai salah satu instrumen pemerintah untuk memberikan pelayanan dan pelindungan terbaik kepada para calon pekerja migran, purna pekerja migran dan keluarganya," kata Menaker Hanif, seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/1/2018). 

Menaker mengatakan, program desmigratif merupakan program rintisan yang sifatnya masih terbatas. Karenanya sebagai langkah awal dibuat model di sekitar 60 kabupaten/kota, dengan setiap tahun rerata 2 desa setiap kabupaten/kota. 

Desmigratif mulai di-pilot-kan pada tahun 2016 di dua desa dan diduplikasi ke-120 desa pada tahun 2017. Sementar itu, pada tahun 2018 akan ada tambahan 130 desa lagi yang akan dibentuk sebagai Desmigratif.

“Nantinya kalau 4000-an desa kantong pekerja migran dari total 74.900 desa, memiliki program desmigratif dan empat pilar berjalan baik, yakinlah migrasi berlangsung aman dan pelindungan pekerja migran juga lebih baik," kata Hanif. Efi


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar