Ekonomi

Dirjenbun: Kelapa Sawit Sangat Wajar Dijadikan Primadona

PEKANBARU - Direktur Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian, Ir. Bambang M.M. menegaskan  bahwa progres kemajuan perkebunan satu tahun terakhir di Indonesia sangat signifikan.

Ekspor tahun 2016 Indonesia dari Rp342 triliun menjadi Rp432 triliun pada 2017.  Dari angka itu, sejumlah Rp307 triliun berasal dari sawit.

"Sangat luar biasa keberadaan sawit di Indonesia, kuat pengaruhnya bagi fundamental ekonomi Indonesia. Kelapa sawit sangat wajar kalau kita jadikan sebagai primadona bagi kita semua,"Ujarnya.

Provinsi Riau, lanjutnya merupakan dengan lahan terbesar di Indonesia. Secara nasional ada 14 juta hektare dan 3 juta lebih berada di Riau berdasarkan data koordinasi dan supervisi Dirjenbun dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kalau data kami baru 2,4 juta ha di Riau, data hasil korsup bersama KPK di Riau ini lebih dari 3 juta ha. Jadi setiap poin naik turunnya harga tandan buah segar sawit sangat dirasakan masyarakat Riau," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjutnya harus disadari bahwa masih ada banyak persoalan, terutama soal masih rendahnya produktivitas. Dari 14 juta ha lahan sawit Indonesia, sekitar 5,6 juta ha lahan kelapa sawit rakyat yang produktivitas rata-ratanya rendah.

"Kalau sawit dikeloka dengan baik, tanpa menambah arealpun kita bisa menambah produksi hingga tujuh kali lipat dari sekarang. Saat ini produksi sawit 37 juta ton dan diekspor lebih 30 juta ton tiap tahun,"imbuhnya. Bay

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar