Ekonomi

Mantan PM Malaysia Persoalkan Perbedaan Ekspor Sawit Malaysia dan Indonesia

Najib Razak. (Kompas.com)

KUALA LUMPUR - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak mempertanyakan mengapa ada perbedaan besar antara Malaysia dengan Indonesia dalam ekspor minyak sawit sejak pemilihan pada bulan Mei lalu.

Menurut Najib, ekspor komoditas untuk Indonesia telah meningkat setiap bulan dibandingkan tahun lalu, sedangkan untuk Malaysia harganya malah menurun.

Dia mengatakan bahwa sejak pemilu, ekspor turun setiap bulan, kecuali pada bulan September ketika pemerintah menghapuskan pajak 5 persen untuk mengekspor minyak sawit.

"Sayangnya, ekspor minyak sawit pada Oktober menurun lagi," kata Najib, seperti dilansir dari WartaEkonomi.co.id, Selasa (23/10/2018).

Dia menambahkan bahwa para peneliti dari Intertek melaporkan bahwa ekspor minyak sawit dari Malaysia untuk paruh pertama Oktober turun persen dibandingkan bulan lalu.

"Jumlah yang diekspor untuk periode ini hanya 505.000 ton, lebih rendah dari 690.000 ton diekspor pada periode yang sama tahun lalu," jelasnya.

Najib juga menambahkan bahwa harga satu ton minyak sawit hanya RM2.200 dibandingkan dengan RM2.700 di bulan yang sama tahun lalu.

“Sangat jelas bahwa ada perbedaan dalam tren ekspor untuk negara kita dibandingkan dengan Indonesia. Mengapa ada perbedaan besar dalam tren ekspor minyak sawit dengan Indonesia setelah pemilihan umum ke-14,” kata Najib. Efi


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar