Humaniora

Ritus Suku Senak (1) : Mengenal Tiga Tuhan di Sonaf Maslete

Suku Senak termasuk suku mayoritas di pedalaman Pulau Timor. Mereka sudah beragama, tetapi mengenal tiga Tuhan. Uis Pah, Uis Oel, dan Uis Neno. Tiga Tuhan itulah yang dipercaya sebagai penjaga kelangsungan suku. Dari bencana hingga datangnya kebahagiaan. Inilah laporan dari sana.

Pada bulan-bulan tertentu, masyarakat suku terasing dari berbagai tempat di Kefamenanu, ibukota Timor Tengah Utara (TTU), Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdatangan ke pusat kota. Dari ciri-ciri fisik dan pakaiannya, menandakan, bahwa mereka berasal dari tempat yang jauh. Datang dari pedalaman.

Di kota kabupaten ini, ratusan orang itu berjalan tertib. Menyisir tepi jalan raya. Membisu. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Bahkan ketika seseorang menanyakan tujuannya. Mereka cenderung bersikap diam. Berjalan lurus sampai ke tempat tujuan.

Jika diikuti, orang-orang yang berjalan berkelompok dengan jumlah ganjil itu, sekitar tiga, lima, tujuh atau pun sembilan itu, sampailah di satu tempat bernama Maslete. Sebuah desa yang terletak dekat Kefamenanu. Di desa ini terdapat sebuah bangunan kuno yang megah. Suku Senak menyebutnya Sonaf Maslete. Artinya, Istana Maslete.

Di desa itu rombongan berhenti di jalan kampung. Mengelilingi beberapa sudut. Sambil menaruh barang bawaannya berupa tanaman jagung yang dicabut bersama batangnya. Buah-buahan yang masih menempel di gagangnya. Atau hewan buruan yang sudah diiris dalam potongan besar-besar.

Ketika datang seseorang yang mereka anggap sebagai pemimpin memberi isyarat untuk masuk, maka berjalanlah mereka memasuki bangunan tradisional itu. Memindahkan barang bawaannya. Duduk bersila di pelataran luas. Dan dengan tenang menunggu prosesi upacara. (Bersambung/Djoko Su’ud Sukahar)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar