Ekonomi

Dollar dan CPO Menguat, Apa Pengaruhnya bagi Riau?

PEKANBARU - Pada pekan lalu pergolakan ekonomi dunia menghadirkan sejumlah kejutan. Bagi Indonesia penguatan Dolar membuat Rupiah terdepresiasi ke level Rp15 ribu, terendak sejak krisis moneter 1998.

Selain itu ada juga harga minyak dunia yang melonjak ke 86 Dolar per Barel, tertinggi dalam empat tahun terakhir. Kemudian harga minyak sawit (Crude Palm Oil) juga menunjukkan kenaikan ke 2.230 Ringgit Malaysia per ton.

Dari itu semua apa dampaknya ke Provinsi Riau? Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi ketika ditanya sawit+.co, Senin (08/10/2018) mengatakan untuk pelemahan rupiah tidak terlalu signifikan.

"Riau tidak terlalu berpengaruh, paling konstruksi besi dan bahan bangunan yang impor akan terkoreksi, kalau bahan lain lagi selagi lokal tak ada masalah," ujarnya.

Namun untuk ekspor seharusnya Riau untung karena devisa yang masuk akibat "capital gain" dari kuatnya Dolar. Misalnya minyak mentah dan CPO, disamping Dollar menguat, harganya juga naik.

"Bagi kita Riau, kalau untung ekspor itu diinvestasi lagi atau 'reinvest' ke daerah. Kalau tak ada reinvest ya sama saja, karena tidak ada pemasukan asli daerah dari situ," ungkapnya. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar