Ekonomi

Akademisi : Petani Sawit Riau Masih Sangat Butuh Pemberdayaan

PEKANBARU - Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Riau, Roza Yulida ST, M.Si menilai Petani Perkebunan Sawit di Provinsi Riau masih sangat butuh pemberdayaan.

Itu untuk meningkatkan produktivitas yang kemudian akan secara otomotis menambah kesejahteraan.

Terlebih lagi setelah harga komoditas sawit yang sudah mulai turun beberapa tahun terakhir. Sebagian masyarakat mungkin masih melihat petani sawit dianggap punya kemampuan ekonomi yang cukup, tapi menurut sejatinya belum. 

"Kalau punya 2 hektare untuk sawit masih belum layak kehidupan petani, apalagi dengan tantangan sekarang dilakukan 'Roundtable Sustainable Palm Oil' itu semakin berat bagi petani sawit, jadi masih perlu perhatian karena mereka petani yang paling banyak di Riau," ungkapnya kepada sawit+.co.

Saat ini, lanjutnya, untuk Pulau Sumatera perlu 4 ha lahan sawit untuk satu keluarga. Terlebih lagi petani hanya bisa menjual tandah buah segar sawit kepada pabrik pengolah minyak mentah yang kadang kualitasnya rendah.

"Karena profuktivitas rendah, harga TBS yang dijual kondisinya kurang layak jadi dihargai rendah. Perlu edukasi bagi petani agar hasil kebunnya bisa dijual dengan harga yang cukup bagus," ungkapnya. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar