Ekonomi

Ramal Harga CPO, Ternyata Dorab Mistry Paling Jitu

PEKANBARU-Dorab Mistry kembali hadir dalam gelaran IPOC 2018. Bersama ‘peramal’ lainnya, IPOC 2018 kali ini menjadi ajang pembuktian bagi mereka. Meleset, mendekati, atau tepat harga CPO yang diprediksi. Untuk sementara, Dorab yang menang.

Dorab Mistry, ketika seminar industri di Kuala Lumpur, Malaysia bulan Agustus 2018 lalu menyebut, bahwa sebaiknya minyak sawit mentah Malaysia berada di harga 2.100-an ringgit per ton.

Alasannya, karena stok minyak sawit mentah Malaysia terus membengkak, dan ekspor belum kunjung membaik. Agar berdaya saing di pasar ekspor, maka harga CPO Malaysia harus di kisaran angka itu.

Stok CPO Malaysia itu sekarang berada di angka 2,49 juta ton, dengan asumsi penambahan produksi 11% per bulan. Sedang Indonesia punya stok CPO 5 juta ton, yang menurut Dorab, juga akan mengalami penambahan lagi di tengah kenaikan produksi tren musiman.

Saat Dorab mengajukan angka itu, harga CPO di pasaran sedang menanjak. Harga bermain di angka 2.200-an ringgit, malah sempat menyentuh angka 2.303 ringgit per ton, kendati hanya dalam hitungan jam.

Kedua, ketika Dorab ‘menurunkan’ harga CPO itu, produsen sedang dinina-bobokan harapan, bahwa tahun 2018 ini harga CPO bagus, ada di antara angka 2.400 ringgit sampai 2.500 ringgit per ton.

Prediksi Dorab yang pesimistis itu mendapat respons negatif di kalangan peserta seminar yang hadir. Namun sekarang, di pekan pertama bulan Oktober ini, ternyata prediksi Dorab itu yang paling benar. Harga CPO masih berkutat di angka 2.100-an ringgit per ton.

Pada hari Selasa, minyak sawit mentah Malaysia (futures trading) dijual dengan harga 2.160 ringgit per ton.

Adakah prediksi Dorab ini akan berkelanjutan hingga tutup tahun 2018? Atau harga itu berubah positif yang membuat prediksinya dikalahkan ‘peramal’ yang lain? Kita tunggu. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar