Ekonomi

Ekspor Minyak Sawit Malaysia Naik, Tapi Harga Jeblok

KUALA LUMPUR- Ekspor minyak sawit mentah Malaysia mengalami kenaikan. Sayangnya pasar lesu dan terbebani stok yang menumpuk. So, harga jeblok.

Sampai masuk bulan Oktober 2018, harga minyak sawit mentah Malaysia masih berkutat di angka 2.100-an ringgit per ton. Boro-boro mencapai angka idaman yang ditarget sebesar 2.400 ringgit hingga 2.500 ringgit per ton. Sempat naik di angka 2.200 ringgit per ton saja sudah balik melorot lagi.

Namun untuk bulan September kemarin, perdagangan minyak sawit berjangka Malaysia mengalami kenaikan. Sureyor Kargo Intertek Testing Services menyebut, di bulan September terjadi kenaikan 51,6%. Dan perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia menyebut, ekspor naik 49,2%.

Tetapi itu belum mampu mendongkrak pendapatan, karena harga yang lemah. Pasar yang terbebani stok minyak Malaysia yang terus menaik menjadikan harga tidak kunjung membaik.

Untuk patokan harga minyak sawit kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0,3% pada RM 2,168 (US $ 523,55) per ton. Sedang volume perdagangan mencapai 32.628 lot per 25 ton.

Bahkan ringgit yang melemah pun belum mampu mengangkat harga minyak sawit lebih baik. Padahal, pelemahan itu biasanya menarik minat pembeli yang memegang mata uang asing. Ringgit diperdagangkan melemah 0,1%.

Stok minyak sawit mentah Malaysia naik ke tertinggi tujuh bulan di angka 2,49 juta ton. Dan ini akan bertambah dengan adanya asumsi kenaikan produksi 11% per bulan.

Analis industri Dorab Mistry mematok end-stock puncak Malaysia pada 3 juta sampai 3,3 juta ton tahun ini. Sedang stok minyak sawit mentah Indonesia, menurut Togar Sitanggang, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) sudah 5 juta ton, yang akan terus meningkat. tes/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar