Lingkungan

Sakempar itu Bukan Rumah, Tapi Lumbung Padi Suku Sasak

Oleh-oleh dari Pulau Lombok berbentuk rumah-rumahan. Bertiang empat dengan beratap ijuk. Rumah adat Sasak-kah itu? Tidak. Ini adalah lumbung padi yang masternya dulu diambil dari lumbung di Desa Sada (baca : Sade).

Souvenir khas Lombok itu belum lama diciptakan. Baru sekitar tahun 80-an. Ada kesulitan untuk mencari maskot yang pas dengan daerah ini. Apalagi tahun-tahun itu, wilayah Lombok masih belum tertata seperti sekarang.

Adalah Gubernur Warsito yang menemukan itu melalui timnya. Jalanan Sade yang masih tanah kapur, amat menarik perhatian karena lokasinya yang persis di kiri jalan. Ditambah persawahan yang gersang dan rumah-rumah yang masih jarang, maka jauh sebelum sampai, desa ini sudah menyita perhatian.

Kemiskinan masih akrab di desa ini dan desa-desa lain di Pulau Lombok. Sang Gubernur dengan berani memampang slogan, ‘Menjual Kemiskinan’. Budaya dan alam yang eksotis itu ditawarkan pada wisman. Dana APBD digelontorkan untuk membangun jalan, dan di periode berikut mulai kelihatan hasilnya.

Sade memang seperti tuan rumah untuk menyambut tamu yang datang. Kendati sebelum desa ini ada Rambitan dengan masjid dan bedug kuno yang disakralkan, tetapi karena letaknya yang kurang strategis, maka kurang menarik perhatian.

Sedang Sade, para wisatawan hampir pasti melewati desa ini sebelum meneruskan langkah ke Pantai Kuta dengan tradisi ‘Bau Nyale’. Tradisi tahunan itu tidak saja menyedot turis manca, tetapi juga wisnu. Sebab dalam tradisi ini ada unsur kepercayaan.

Nah karena saban hari yang terlihat adalah lumbung-lumbung padi Desa Sade yang tingginya mengalahkan rumah-rumah Sasak, maka lumbung ini yang akhirnya dijadikan maskot Pulau Lombok. Bentuknya sederhana dan tidak ribet dibawa.

Tapi karena tidak banyak yang paham tentang budaya Sasak, maka maskot itu banyak diartikan sebagai rumah Sasak. Mirip dengan Lopo yang menjadi rumah saudara-saudara kita di Pulau Timor.

Di Suku Sasak dikenal Sakempat, yaitu bangunan yang berkaki empat. Ini adalah lumbung padi itu. Sedang untuk rumah Sasak dikenal dengan Sakenem, yaitu bangunan bertiang enam. Ini yang rumah. Rumah sederhana. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar