Herbal

Kop, Ngeri Tapi Menyehatkan, Selain Mudah dan Murah

Pengobatan alternatif beraneka ragam. Mulai teknik mutakhir hingga menggali teknik kuno untuk diperbarui menjadi teknik yang lebih baru. Seperti pengobatan dengan cara kop atau cupping.

Cara ini telah dipergunakan secara luas. Hanya saja, pengetahuan tentang titik-titik kop yang tepat kurang dipahami. Titik-titik ini sama dengan prinsip refleksologi.

Puluhan tahun silam, gangguan penyakit tampaknya tak sebanyak sekarang. Namun rematik, otot kaku, pegal-linu, batuk, pilek hingga gangguan pencernaan tentu telah dialami nenek moyang kita. Apa yang mereka lakukan untuk mengatasinya?

Ternyata cukup sederhana. Mereka mengambil irisan jeruk nipis, mengeluarkan isinya, dan mulai meng-kop bagian tubuh tertentu selama beberapa saat.

Kadang sampai seharian. Dan, badan pun kembali segar-bugar. Ketika teknik pengobatan makin berkembang, dikenal pula cara meng-kop dengan gelas dan pemanasan. Cara ini lebih banyak dikenal hingga hari ini.

Dalam bukunya Kop, Moksibasi dan Pijat Refleksi, BU Hadikusumo menjelaskan, bahwa pada prinsipnya pengobatan dengan meng-kop adalah menggunakan suatu alat atau sarana yang diletakkan di suatu titik tertentu pada tubuh. Dengan demikian, terjadi penyedotan pada titik itu.

Yang paling mudah diamati ialah pada penyakit semacam bisul. Dengan teknik kop, nanah dan darah kotor akan tersedot sampai bersih. Jika darah kotor telah tersedot, rasa sakit pun hilang dan kesembuhan lebih cepat dicapai.

Kata kop secara kasar lebih banyak diartikan dengan kepala. Namun kop juga bisa berasal dari kata cupping. Cupping sendiri berarti menggunakan cup atau cangkir.

Memang cara ini dipraktikkan oleh orang barat dengan alat cangkir atau gelas. Di Indonesia, cara kop ini telah dipergunakan sejak dulu. Alat yang digunakan bermacam-macam. Mulai dari irisan jeruk nipis, tanduk binatang yang dikeluarkan isinya, batok kelapa, dan banyak lagi.

Di Jawa, cara kop ini sama fungsinya dengan kerokan atau kerikan. Sedangkan di Aceh dikenal dengan nama bekam. Orang Cina menyebutnya pa ho kwam. Nama ilmiahnya adalah cupping therapeutic method.

Seperti halnya kerokan, meski cara ini dianggap kuno namun dirasakan efektif. Apa pun alat yang digunakan, tujuan meng-kop adalah sama yaitu melancarkan segala sesuatu yang terhambat atau mandek, khususnya sirkulasi darah.

Jika berhubungan dengan sirkulasi darah berarti berhubungan dengan seluruh bagian tubuh. Namun, gangguan yang paling sering diatasi dengan teknik kop adalah pegal linu, rematik, otot kaku, flu, sesak nafas, batuk, gangguan pencernaan dan lambung.

Meski alat yang digunakan berbeda-beda, namun prinsipnya sama. Yaitu menyedot aliran darah yang mandek. Sebagai pengobatan alternatif yang telah memasyarakat, alat kop yang digunakan pun harus mudah dicari dan digunakan. Sementara ini, yang paling banyak dipraktikkan adalah dengan dua alat, yaitu :

Irisan jeruk nipis

Caranya :

  1. Jeruk nipis dibelah menjadi dua. Salah satunya dibuang isinya sehingga bila ditengkurapkan menjadi seperti irisan setengah bola.
  2. Tentukan titik pada tubuh yang hendak dikop. Telungkupkan irisan jeruk nipis pada titik itu.
  3. Tekan bagian tengah ibu jari dengan ibu jari. Titik yang dikop akan menyembul keluar dan kulit jeruk kembali ke bentuk semula. Lamanya pengobatan ini sekitar 1 hingga 2 jam, tergantung keluhan yang diderita.

Gelas dan Uang Logam yang Dipanaskan

Caranya :

  1. Letakkan uang logam pada titik yang hendak dikop.
  2. Letakkan segumpal kapas dipilin yang telah ditetesi spiritus di atas uang logam.
  3. Sulutlah kapas itu dan segera tutup dengan gelas. Pilihlah gelas yang berbibir tebal, karena lebih kuat mencengkeram kulit tanpa menimbulkan rasa sakit.
  4. Segera terlihat kulit terangkat dan menggelembung. Gelas akan menempel pada kulit dengan kuat. Biarkan keadaan ini kurang lebih 10 menit.
  5. Setelah itu angkat gelas dengan cara menekan kulit di daerah tepi bibir gelas dengan ibu jari. Jangan mengangkat gelas dengan paksa.
  6. Sebaiknya daerah yang akan dikop datar atau rata, seperti pada daerah punggung atau paha. Jika tak rata, gunakan adonan terigu untuk mengisi celah atau rongga sehingga daerah yang hendak dikop menjadi rata dan udara tak dapat masuk.
  7. Sebagai peringatan, hindari meng-kop di bagian jantung, kulit yang luka, pada saat kram atau suhu badan tinggi. iz/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar