Ekonomi

Gas Elpiji 3 Kilogram Langka di Inhu

RENGAT-Masyarakat di Kabupaten Indragiru Hulu (Inhu) mengeluhkan hilangnya gas elpiji 3 kilogram (gas melon) di pasaran, bahkan di pangkalan. Ini menjadi bahan pergunjingan masyarakat. Pasalny,a keberadaannya sangat dibutuhkan.

Apabila ditemukan, harga pun gila-gilaan mencapai Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu per tabung. "LPG melon langka. Kalau pun ada harganya sangat mahal," kata Sry Muliatul (36), pedagang nasi dan warung kopi di Belilas, Selasa (18/9).

Dalam kondisi normal, harga elpiji 3 kilogram Rp 19 ribu. Namun, dua bulan terakhir, harga gas melon meroket menjadi Rp 35 ribu, Rp 40 ribu, bahkan ada yang menjual eceran sampai Rp 45 ribu.

"Naiknya harga elpiji 3 kilogram sangat drastis Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu. Itu pun jika persedian masih tersisa. Kenaikan ini terjadi sejak 2 bulan kemarin," ujarnya menjelaskan.

Hal senada juga dikatakan, Paiman (28), warga Kelurahan Rengat Barat, yang sedang berbelanja di pengecer. Ia mengaku harus merogoh kocek lebih dalam lagi untuk membeli tabung elpiji berukuran 3 kilogram.

Meskipun harganya mahal, Paiman tetap membeli gas melon tersebut. Sebab, tabung elpiji 3 kilogram itu akan digunakannya untuk kebutuhan memasak sehari-hari. "Awalnya, beli cuma Rp 19 ribu, kemarin beli harganya sudah Rp 35," kata Paiman pada Sawitplus.co.

Padahal harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan hanya Rp 19 ribu tiap tabung. Tetapi fakta di lapangan pengecer menjual lebih mahal di atas harga tersebut.

"Toko sebelah rumah ada yang menjual Rp 35 hingga Rp 45 ribu tiap tabung elpiji 3 kilogram," kata Iwan (37), warga Desa Titian Resak, Kecamatan Seberida, Inhu.

Dia juga membenarkan, bila akhir-akhir ini tetangganya yang mengecer elpiji 3 kilogram kebanjiran pembeli dibandingkan biasanya. "Saya gak tahu, sejak dua bulan terakhir hingga sekarang ini elpiji 3 kilogram naik," tutupnya

Kelangkaan elpiji 3 kg sudah merambah di seluruh Kabupaten Indragiri Hulu. Sejumlah agen mengeluhkan pengurangan pasokan. Stok dibatasi diduga berdampak kelangkaan elpiji 3 kg di pasaran.

Julius (45), salah seorang pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu mengatakan, saat ini jumlah kiriman stok elpiji melon dibatasi dan pengirimannya pun tidak bisa dipastikan kapan.

Jika sebelumnya dijatah 280 tabung, kini hanya mendapatkan jatah 200 dan kadang bahkan tabung saja. Dia menduga, pembatasan dikarenakan stok elpiji di tingkat distributor terbatas.

"Pengurangan jumlah pengiriman sudah terjadi beberapa kali. Kami hampir separuh dari jumlah permintaan yang dikirim, dan saya tidak tahu kenapa pihak distributor mengurangi,” ujar Julius kepada Sawitplus.co, Selasa (18/09/2018).

Harapan Julius, pasokan elpiji ini segera berhenti dan normal kembali. "Semoga bisa kembali normal, karena masyarakat banyak yang membutuhkan,” tambahnya. barat

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar