Lingkungan

Di Australia, Lahan Gambut Ditambang Untuk Bahan Bakar

 

Lahan gambut di negara mana saja selalu dimanfaatkan. Tidak perduli lahan gambut yang ada di Benua Australia ini.

Lahan gambut adalah jenis lahan yang khas. Meski umum ada di beberapa belahan dunia, tetapi di Australia terbilang langka.

Lahan gambut yang terbesar dan terbaik di pedalaman Australia adalah Rawa Wingecarribee. Ini merupakan lembah tangkapan air di Sungai Wingecarribee yang landai, yang terletak di dataran tinggi selatan New South Wales.

Tanah gambut yang ada di sini mulai terbentuk sekitar 14.700 tahun yang lalu. Setiap seratus tahun lahan itu tumbuh sekitar 24 sentimeter, yang tingkat akumulasinya kini telah melambat.

Gambut rawa-rawa itu berdiameter antara 3 sampai 6 meter, yang di dalamnya tersimpaan rekaman iklim dan jenis vegetasi masa lalu, spesies dan perubahan, yang menyediakan gudang catatan sejarah alamiah.

Rawa ini menyediakan satu-satunya habitat yang diketahui untuk salah satu capung terbesar di dunia (Petalura gigantea), yang tumbuh hingga 20 sentimeter.

Keluarga yang memiliki genus mirip Petalura berasal dari periode Jurasik, dan hanya ada sembilan spesies di seluruh dunia, dengan empat hewan endemik di Australia.

Yang hebat secara ilmiah adalah siklus hidup capung, dengan larva yang bertahan di rawa dan gambut enam sampai tiga puluh tahun.

Mereka menghabiskan siang hari di lumpur-lumpur, dan jika malam hari muncul untuk mencari makan di permukaan rawa.

Rawa ini juga mendukung beragam spesies tanaman, termasuk sedgelands, rushlands, reedbeds, ladang air, lumut dan padang rumput tussock. Ini yang mengundang berbagai burung, reptil dan serangga asli untuk mencari makan.

Seperti halnya semua lahan gambut, Rawa Wingecarribee memainkan peran utama dalam pengendalian aliran air ke sistem hilir sungai, dan penyaringan nutrisi serta polutan.

Sayangnya sumber daya berharga ini terancam, karena penambangan gambut untuk tujuan hortikultura berlanjut di Rawa Wingecarribee.

Di negara lain di mana rawa gambut tersebar luas, gambut telah ditambang dari generasi ke generasi sebagai sumber bahan bakar.

Di Australia, di mana rawa-rawa ini langka, setiap penambangan gambut dapat mengancam karakter ekologi lahan basah. Lahan gambut juga sangat rentan terhadap kebakaran, yang telah meningkat frekuensinya sejak pemukiman Eropa.

Membakar dan menginjak-injak stok gambut dalam beberapa kasus menyebabkan penghancuran total vegetasi dan pengeringan gambut, diikuti oleh erosi tanah di sekitarnya.

Ada lahan gambut lainnya di New South Wales yang mencakup deposit gambut kecil di Wilayah Monaro, di Barrington Tops dan di daerah New England.

Pegunungan Alpen Australia juga mengandung sejumlah besar fens, rawa, dan lahan gambut. Daerah gambut itu yang relatif tidak terganggu terjadi di Rennex Gap, dekat Jindabyne, dan Plain Tomneys dekat Tumbarumba.

Dataran Tomneys, yang berada di lembah besar berkelok-kelok melalui hutan yang relatif tidak terganggu, terdiri dari tangkapan sphagnum yang berkembang dengan baik dengan gumpalan yang mendasarinya sekitar 3 meter.

Yang juga penting adalah Mount Buffalo Peatlands, yang meliputi Bunyip Bog dan Crystal Bog.

Gambut umumnya ditemukan di dataran, di lembah tinggi dimana topografi menghasilkan drainase yang lebih lambat.

Deposit gambut substansial membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terbentuk, dan bahan organiknya tidak terurai sepenuhnya.

Lahan gambut memiliki nilai penelitian yang tinggi karena sedimennya berperan sebagai gudang informasi berharga tentang sejarah ekosistem dan perubahan lingkungan setempat.

Gambut subalpine, seperti ini, terbukti menjadi perekam perubahan vegetasi yang sangat informatif. Mereka berada di antara zona pegunungan dan pegunungan Alpine, yang batas dan komponen floranya mungkin telah berubah secara signifikan dari waktu ke waktu.

Meskipun lahan gambut terdapat di semua benua dan diperkirakan mencapai 500 juta hektar permukaan tanah, tetapi gambut termasuk ekosistem yang sangat berbeda dan kompleks.

Itu karena gambut sangat bermanfaat bagi manusia (baik untuk bahan bakar maupun hortikultura), namun karakter ekologis lahan gambut menghadapi ancaman yang tidak dimiliki oleh semua lahan basah.

Selain manfaatnya, lahan gambut juga memberi pelajaran kita, bahwa lahan ini juga sangat berharga bagi kita dengan cara lain; historis, ilmiah dan ekologis. Elizabeth Bilney


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar