Lingkungan

Menikmati Tamparan Ombak Liar di Pantai Sulamadaha Ternate

Layaknya pantai itu berombak pelan. Beralun. Tapi pantai yang ada di Ternate ini tidak begitu. Ombak pantai ini sangat keras dan kencang. Maka radius 100 meter dari pantai ini, dijamin pakaian bisa basah kuyup.

Jika datang ke Pulau Ternate, jangan hanya menikmati wisata sejarah, kuliner, alam dan budayanya. Sempatkan mampir sejenak di Pantai Sulamadaha. Pantai ini letaknya berseberangan dengan Kota Ternate. Dekat dengan kawasan desa yang ‘menampung’ luberan magma Gunung Gamalama.

Pantai ini memang berhadapan langsung dengan laut lepas. Jika pantai ini dibiarkan menerima ‘tamparan’ langsung dari laut luas, maka Pulau Ternate akan keropos, dan mungkin habis terkikis ombak.

Untuk meredam itu, maka pantai ini sejak di tengah lautan sudah ditanam batu untuk mencegah abrasi. Bebatuan beton itu menghadang ombak besar yang datang, dan sedikit mereda tatkala sampai di pantai.

Namun saking besarnya gelombang yang rutin datang, maka alun yang sampai ke bibir pantai juga tetap tak umum. Saban hari, debur ombak itu tetap menghambur di pantai ini. Ombak itu tetap mengguyur Pantai Sulamadaha hingga lima sampai puluhan meter tingginya.

Keunikan itu yang membuat Pantai Sulamadaha dikunjungi. Pantai ini tidak selayaknya pantai. Pantai ini bukan untuk berenang dan bersuka riang di pasir yang ada, tetapi di Pantai Sulamadaha, pelancong ingin menikmati tamparan air keras dan tinggi yang dibawa gelombang dari laut lepas.

Namun sejak pariwisata menjadi bagian untuk mendapatkan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka kegarangan Pantai Sulamadaha mulai agak ‘dijinakkan’. Pantainya mulai agak sopan. Pelanccong bisa berenang riang di pantai ini. Djoko Su’ud Sukahar


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar