Ekonomi

Stok 5 Juta Ton CPO Merah Putih Jadi Kajian Trader Malaysia

KUALA LUMPUR-Stok minyak sawit Indonesia yang mencapai lima juta ton menjadi kajian para trader Malaysia. Selain melihat dampak positif realisasi B-20 yang sudah diberlakukan Negeri Merah Putih.

Fluktuasi ringgit masih membayangi perdagangan di Malaysia. Ancaman Trump terhadap China membuat mereka harus berhati-hati dalam melihat pasar.

Kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatif ekstra ketat mematok harga. Apalagi dengan adanya stok tinggi di Negeri Jiran ini, serta stok 5 juta ton CPO dari Indonesia.

Senior Trader Jim Teh dari Interband Group of Companies mengatakan itu. Menurutnya, mungkin harga CPO membaik akibat pelemahan ringgit terhadap dolar Amerika Serikat.

Tetapi sebelum mengambil sikap agar untung, perlu juga memperhitungkan stok CPO Indonesia yang jumlahnya mencapai 5 juta ton. “Stok lima juta ton dari Indonesia itu dapat membatasi keuntungan,” katanya.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan harga CPO akan bergerak antara RM 2.130 dan RM 2.200 per ton minggu depan. Itu karena adanya peningkatan permintaan dari negara-negara Timur Tengah dan China yang akan merayakan Festival Mooncake bulan depan," tambahnya.

Berdasar analisis harga CPO di bulan Agustus, maka asumsi harga CPO di bulan September 2018 naik RM 22 menjadi RM 2.200 per ton. Sedang Oktober 2018 meningkat RM 33 menjadi RM 2.231 per ton. November 2018 naik RM 29 menjadi RM 2.248, dan Desember 2018 akan naik RM 23 sehingga menjadi RM 2.273. b/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar