Ekonomi

Prediksi Thomas Mielke : Harga Minyak Sawit Bisa Tembus 2.500 Ringgit per Ton

KUALA LUMPUR-Tren positif terjadi di pekan ini. Harga minyak sawit mengalami kenaikan, berkejaran dengan kenaikan minyak kedelai.

Untuk minyak sawit berjangka Malaysia naik lebih dari 1 persen. Ini merupakan kenaikan tertinggi di pekan ini. Itu didukung oleh analis yang berbicara tentang prospek harga bullish pada konferensi industri di Kuala Lumpur.

Harga soyoil AS di Chicago Board of Trade (CBOT) juga memberikan dukungan terhadap kepada sawit. Harga minyak kedelai itu juga mengalami kenaikan harga.

Untuk patokan minyak sawit kontrak pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,5 persen. Minyak sawit mentah itu dijual pada 2.232 ringgit ($ 543,73) per ton. Ini merupakan kenaikan harian terkuat dalam sebulan. Sedang volume yang diperdagangkan mencapai 46.743 lot per 25 ton.

Pasar yag terus membaik itu menimbulkan euforia. Para pedagang menyebut, tren positif itu berkat komentar Mielke.

Thomas Mielke adalah analis industri kunci. Dia meramalkan, bahwa harga minyak nabati sudah mencapai batas bawahnya di 2.100 ringgit. Kini saatnya harga minyak sawit naik, dan bisa hingga 2.500 ringgit dalam enam bulan ke depan.

Berbicara pada konferensi industri pada hari Selasa (28 Agustus 2018), Mielke meramalkan harga itu. Dia juga memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia akan turun tahun ini karena hasil yang lebih rendah. Namun, produksi kemungkinan akan meningkat di tahun 2019.

Para pelaku industri mengatakan, bahwa produksi minyak sawit kemungkinan akan meningkat dalam bulan-bulan mendatang sejalan dengan tren musiman. Tapi itu dapat mereda seiring dengan normalisasi produksi pada pemulihan dari kondisi cuaca kering karena El Niño. Produksi Malaysia 19,92 juta ton minyak sawit pada tahun 2017. ts/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar