Ekonomi

Emmanuel Manurung : GAPKI Perbaiki Hak dan Kewajiban Pekerja

BELITUNG-Tudingan miring terhadap bisnis kelapa sawit tidak pernah berhenti. Yang paling baru adalah tudingan Uni Eropa yang menyebut bisnis ini ada di antara berbagai masalah. Disebut sebagai perusak hutan, pangkal korupsi, juga pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM), dan mempekerjakan anak-anak.

Mereka tidak tahu adat dan tradisi negeri ini, membawa anak-anak ikut ke kebun ketika orangtuanya bekerja. Dan mereka tak ambil perduli, bahwa budaya di Uni Eropa yang soliter tidak berlaku di negara-negara Asia.

Tudingan yang salah alamat itu terkadang menyakitkan. Sebab negara-negara Uni Eropa memakai ukuran negaranya untuk mengkritisi negara lain. Selain niatnya untuk menghancurkan kelapa sawit yang menjadi saingan utama minyak bunga matahari dan minyak kedelai.

Ketua Kompartemen regulasi dan pengupahan GAPKI Immanuel Manurung mengatakan, pihaknya akan menerapkan best practice system tenaga kerja sebagai antisipasi maraknya isu negative terkait ketenagakerjaan seperti isu keselamatan kerja, pegawai kontrak, pekerja di bawah umur, dan pekerja perempuan.

Dia mengatakan itu saat presentasi di Loka Karya Wartawan yang dilakukan 23-25 Agustus 2018 di Belitung. Menurutnya, beberapa perbaikan telah dilakukan terutama menyangkut hak dan kewajiban pekerja yang sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan. Selain itu, GAPKI terus melakukan edukasi agar tidak ada pekerja di bawah umur. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar