Ekonomi

Semester I, BPDPKS Himpun Dana Rp 6,4 Triliun

JAKARTA - Selama 2017, BPDPKS berhasil menghimpun dana sebesar Rp14,2 triliun. Sementara, hingga semester I/2018, dana yang dihimpun tercatat mencapai Rp6,4 triliun. 

Dari sisi pengembangan dana, pada 2017 BPDPKS membukukan pendapatan dari penempatan dana sebesar Rp 505 miliar, sementara sampai dengan semester I/2018 mencapai Rp 380 miliar. 

Dari jumlah tersebut, BPDPKS telah melaksanakan penyaluran dana sebesar Rp10,6 triliun di tahun 2017 dan sebesar Rp4,4 triliun pada semester I/2018.

Selain melakukan penghimpunan dana, BPDPKS juga menjalankan fungsinya mengembangkan sawit berkelanjutan. Antara lain dengan melakukan peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit rakyat. 

Hingga akhir semester I/2018, BPDPKS telah menyalurkan dana peremajaan kepada 5.384 pekebun untuk luasan lahan 12.063 hektar dengan nilai mencapai lebih dari Rp288 miliar. 

Untuk meningkatkan efektivitas program peremajaan, BPDPKS bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan Kemenko Perekonomian juga melakukan penyempurnaan aturan agar penyaluran dana bisa dilakukan dengan lebih cepat tanpa mengurangi akuntabilitas. 

Di samping itu, BPDKS juga melakukan pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit. Sejak 2016 hingga semester I/2018, BPDPKS telah melakukan pelatihan kepada 4.529 orang petani, 813 anak petani, 930 guru SMK perkebunan, dan 540 anggota koperasi. 

Dalam periode yang sama juga telah disalurkan beasiswa afirmasi bagi para anak pekebun rakyat sebanyak 720 orang untuk mengikuti pendidikan diploma perkelapasawitan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan tenaga perkebunan yang kompeten dalam penerapan tata kelola pertanian.

Untuk mendukung penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, BPDPKS turut mendanai 115 riset di sepanjang 2016 hingga semester I/2018 yang dilakukan oleh 37 universitas/lembaga riset, yang melibatkan 127 peneliti senior dan 146 peneliti muda. 

Sepanjang periode tersebut telah dihasilkan 101 publikasi ilmiah, 11 paten, dan 3 buku. Bidang-bidang riset yang didanai tidak terbatas pada sisi hulu namun juga hilir, dari teknologi tepat guna sampai dengan pemanfaatan teknologi informasi. 

Beberapa riset unggulan yang didanai antara lain pembuatan bioplastik berbahan tandan kosong sawit, pengolahan kayu sawit, dan pembuatan surfaktan berbahan sawit untuk pemadam kebakaran. 
Promosi perkebunan kelapa sawit juga telah dilaksanakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Titik berat promosi di dalam negeri adalah kampanye positif sawit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, termasuk generasi milenial. 

“Sementara fokus promosi di luar negeri lebih untuk meningkatkan citra nilai, dan memperluas pasar kelapa sawit dengan melibatkan asosiasi pelaku usaha perkebunan dan Kementerian Perdagangan,” tandas Dono. 

Seminar yang menandai tiga tahun berdirinya BPDPKS ini juga menghadirkan sejumlah pembicara. Antara lain, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perkenomian Musdhalifah Machmud yang menyampaikan paparan mengenai peran BPDPKS untuk mendukung sawit Indonesia yang berkelanjutan.

Tampil pula sebagai pembicara, Dekan Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor Arief Daryanto; Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Marwanto Hardjowiryono; dan pakar keuangan negara Mulia P. Nasution.

Sejumlah pembicara lain menyampaikan paparan mengenai upaya menciptakan sawit Indonesia yang berkelanjutan. Yakni, Kasubdit Tanaman Kelapa Sawit, Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Edi Subiyantoro; Managing Director for Trading & Downstream PT Triputra Agro Persada Sutedjo Halim; Ketua Harian APKASINDO Amin Nugroho; dan ahli ekonomi Muhammad Fadhil Hasan. ***


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar