Ekonomi

Disbun Riau Sebut Program Replanting Perkebunan Sawit Masih Berjalan di Riau

PEKANBARU - Sosialisasi replanting perkebunan sawit sudah dilakukan sejak 3 tahun yang lalu. Dan pelaksanaan untuk program replanting perkebunan sawit juga diakui sudah mulai dijalankan dan sedang dalam pelaksanaan di Provinsi Riau.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Ferry HC kepada sawitplus.co ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/8/2018).

 Menurutnya, sosialisasi sudah dilakukan secara berjenjang yang sudah dilakukan di provinsi bersama seluruh pengurus koperasi kabupaten dan kota se Provinsi Riau. 

"Harusnya setelah dari sini, merekalah yang mensosialisasikan ke masing-masing kabupaen/kota. Jadi kalau ada yang masih mempermasalahkan dana dan segala macamnya, berarti mereka belum mengerjakan," tegasnya.

Sehingga yang menjadi masalah, lanjutnya lagi, bukan masalah peremajaannya, tetapi karena ada sebagian petani yang belum mau meremajakan dan belum mau mengurus dan menyelesaikan persyaratannya. 

"Persyaratannya sudah kita jelaskan dalam sosialisai 2 tahun yang lalu. Jadi pedoman umumnya sudah ada. Dinas kabupaten/kota dan koperasi sudah punya semua," terangnya.

Lanjutnya lagi, sebagai dinas yang salah satunya membidangi perkebunan sawit, tugasnya hanyalah untuk melakukan pendampingan, memfasilitasi persyaratan, membantu mengirimkan persyaratan, membantu meminta rekomendasi dari Dirjen Perkebunan.

"Dan itu tidak semudah yang mereka teriakkan. Dan dananya juga masuk ke rekening mereka sendiri," tuturnya lagi.

"Masalahnya, petani sendiri untuk melakukan peremajaan terhadap tanamannya, masih merasa kasihan. Petani masih berharap 2 atau 3 tahun lagi, sedangkan kita sudah tidak punya waktu lagi, kalau mau replenting sekarang waktunya. Dan kita sudah dapat dukungan, bahkan Riau gubernurnya langsung yang menandatangani peta peremajaan kebun sawit, sehingga kita mendapatkan kuota dari Menko Perekonomian sebesar 30.000 ha dari 185.000 ha peremajaan di Indonesia," jelasnya.

Ferry mengatakan 30.000 ha peremajaan kebun prosesnya sedang berjalan. Daerah yang sudah melakukan replenting antara lain, Siak, Rohil, Rohul dan Kampar.

Bahkan, terangnya, dengan datangnya Presiden Jokowi untuk melakukan launching penanaman terhadap peremajaan kebun di Rohil tahun ini, merupakan jawaban bahwa sosialisasi replenting kebun sawit di Riau sosialisasinya sudah berjalan dengan baik.

"Dan kita turun ke lapangan untuk membantu mengumpulkan persyaratan bagi KUD yang memfasilitasi anggotanya. Kadang-kadang persoalan di internal mereka sendiri yang menjadi kendala sehingga terjadi keterlambatan. Kita tidak mau toleransi kepada satu atau 2 orang dalam kelompok yang akan menimbulkan masalah. Kalau sudah ada kesepakatan tumbang untuk peremajaan, ya sudah tumbang," tegas Ferry.

Sedangkan bagi daerah yang belum dilakukan replenting, pihaknya masih menunggu sambil mengawasi terhadap pencairan dana replanting.

"Daerah yang belum masih dalam proses dan kita masih menunggu rekomendasi," tutupnya. ezy


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar