Ekonomi

Gulat Manurung : Kembalikan Harga TBS Yang Berkeadilan

PEKANBARU-Harga CPO di dunia memang mengalami penurunan, kendati tidak turun drastis. Ini yang menjadi tanda tanya bagi petani.

Itu disampaikan Gulat Medali Emas Manurung, Ketua DPW Apkasindo Riau, ketika ditemui di sela-sela FGD di Hotel Grand Suka, Kamis (26/7).

Menurutnya, persoalan ini tidak hanya menjadi permasalahan di PKS (Pabrik Kelapa Sawit) saja, namun juga menjadi persolan para petani sawit.

"Ibaratnya, persoalan ini didorong dari bawah sampai ke atas, yang nantinya akan menarik pehatian pengambil keputusan di negara kita," terangnya.

Kembali ke harga TBS, lanjutnya, harganya sudah di luar akal sehat. Karena itu mereka meminta kembali harga TBS yang disebut harga berkeadilan. Harga berkeadilan itu dihitung dengan turun naiknya CPO.

“Jangan sampai harga CPO-nya hanya turun sedikit, tapi harga TBS sawit di petani turun jauh, sehingga mengakibatkan ketidakadilan. Harusnya harga tetap seimbang dan berkeadilan," terangnya.

Persoalan yang kedua menurut Gulat, saat ini banyak pabrik yang menolak membeli sawit dari petani karena lahan kebun petani tersebut masuk dalam kawasan hutan.

"Sekarang pertanyaannya, bagaimana solusinya. Memang Pak Presiden sudah mengatakan, yang termasuk ke dalam kawasan dikeluarkan atau dilepas. Tapi bagaimana solusinya? Apa hanya cukup dengan menolak buah petani saja?" tanya Gulat Manurung.

Menurut Gulat, menanam sawit tidak seperti menanam jagung. Itu karena tanaman sawit perlu proses yang panjang, dari pembibitan, pemupukan, dan semua itu tentu dibutuhkan investasi.

Di Riau sendiri, banyak kehidupan yang bergantung di tanaman sawit. Dan Riau sendiri, tambahnya, 56 persen kebun sawit swadaya masyarakat masuk ke dalam kawasan hutan. "Apa ini yang akan kita biarkan. Karena itulah, makanya kita buat seminar ini," tukasnya.

Kata Gulat, turunnya harga sawit ada beberapa faktor. Pertama, tidak terbukanya teman-teman dari PKS dalam menetapkan harga.

Kedua, turunnya harga CPO dunia, tapi harusnya tidak seturun harga TBS. Yang ketiga, banyak buah-buah sawit petani yang tidak diterima pabrik karena masuk dalam kawasan hutan. ezy


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar