Politik

Pagi Ini Kongres Sawit Eropa Untuk Diskreditkan Indonesia Lagi?

Pagi ini konferensi sawit Eropa digelar. Mengambil tema ‘Taking Responsibility in Sustainability’, acara itu akan membicarakan kelapa sawit dari sudut kepentingan Eropa. Kendati yang diundang dan bicara di forum ini juga ada yang datang dari negara penghasil kelapa sawit. Acara European Palm Oil Conference (EPOC) 2017 itu dilangsungkan di Solvay Library Brussels, Belgia. Penyelenggaranya adalah European Palm Oil Alliance (EPOA) dan the European Sustainable Palm Oil Advocacy Group (ESPOAG). Acara ini menjadi menarik, karena Eropa masih menyulitkan sawit Indonesia dan Malaysia, dua negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Resolusi Eropa yang menuding sawit perusak lingkungan, melanggar HAM dan sumber korupsi masih belum hilang dari ingatan. Selain tudingan sawit merusak kesehatan. Namun dalam acara EPOC 2017 ini terdapat kemajuan yang signifikan. Selain tagline untuk melindungi lingkungan, juga mulai masuk dalam agenda pembahasan, yaitu untuk ‘perbaiki kondisi sosio-ekonomi’. Selain itu, tema acara ini juga menggelitik, yaitu ‘Taking Responsibility in Sustainability’, bertanggungjawab dalam keberlanjutan. Sebuah kalimat indah yang sudah dijalankan Indonesia melalui kewajiban bagi industri sawit untuk memperoleh sertifikasi Indonesia Sustainabily Palm Oil (ISPO). Dari Indonesia yang diagendakan untuk datang, selain Musdhalifah Machmud - Deputy Minister, Coordinating Ministry for Economic Affairs, responsible for Food & Agriculture, juga Mahendra Siregar, Direktur Eksekutid Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Akankah pertemuan di Kamis, (23/11/2017) ini Eropa tidak akan mendiskreditkan sawit Indonesia lagi? jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar