Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menyebut, bahwa potensi sawit masih sangat tinggi di Riau. Namun dia berharap perusahaan sawit di Riau tidak hanya fokus pada perkebunan dan produksi Crude Palm Oil (CPO) semata. “Pemprov Riau mendorong perusahaan itu untuk merambah pada hilirisasi,” katanya pada SawitPlus.com.
Diakui Gubernur, berkat sawit, geliat pertumbuhan ekonomi di daerah mulai terlihat. Namun dia mengharapkan, bahwa perusahaan sawit tidak berhenti hanya sampai disitu. Gubernur mendorong perusahaan-perusahaan itu merambah hilirisasi. Sebab diyakini, dengan hilirisasi, maka percepatan terhadap perbaikan ekonomi di Riau akan segera bisa terrealisasi.
Menurut Gubernur, skenario perusahaan kelapa sawit harus membuat dua pabrik. Pabrik pertama adalah memproduksi CPO, sedang pabrik yang kedua diprioritaskan kepada turunannya.
"Untuk tahap awal mungkin lebih kepada produk consummer goods dulu. Karena produk seperti itu selalu dibutuhkan masyarakat secara berkesinambungan," katanya, Rabu (21/6/2017).
Dia meyakini, bahwa dorongan pemerintah terhadap hilirisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi daerah meningkat. Sebab selama ini ketergantungan sawit hanya sebatas pada CPO semata.
Menurut Andi Rachman, perusahaan kelapa sawit di Riau sangat memungkinkan untuk melakukan itu. Sebab sumber bahan baku melimpah. Perusahaan harus berani memulai, untuk tidak bergantung pada pasar ekspor minyak nabati mentah.
Kata Andi, dengan adanya hilirisasi, maka bisa menekan ketergantungan perusahaan sawit terhadap pasar impor. Sebab produk hilirisasi bisa menguasai pasar domestik. Dan dengan 50% produk hilir itu bisa kuasai pasar domestik maka itu sudah berhasil menekan ketergantungan terhadap pasar ekpor.
Untuk dukungan regulasi, menurut Andi Rachman tidak jadi soal. Memang, perlu duduk satu meja dulu antara Pemprov Riau dengan perusahaan bersangkutan.
Pastinya, kata dia, Pemprov Riau memberikan dukungan itu. Ini demi kestabilan perekonomian daerah, mengingat migas tidak lagi bisa secerah dulu.
"Kami sangat yakin kalau produk hilirisasi di Riau ini sangat mudah untuk menguasai pasar. Memang selama ini pengembang masih didominasi produksi CPO saja. Sekarang kita dorong untuk hilirisasi," katanya pada SawitPlus.com. mff/jss