Pemprov Riau : Investor Belum Tertarik Garap Hilirisasi Sawit

Pemprov Riau : Investor Belum Tertarik Garap Hilirisasi Sawit
Pemerintah Provinsi Riau membuka seluas-luasnya investor yang tertarik untuk melakukan investasi di sektor hilir sawit. Sebab bahan baku untuk industri itu tersedia. Kini penunjang sarana industri hilir sawit juga sudah tersedia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah meresmikan Balai Pengembangan Produk dan Standardisasi Industri (BPPSI) di Pekanbaru untuk mendorong pendirian industri hilir itu. Gubernur Provinsi Riau, Arsyadjuliandi Rachman juga sudah ulang kali mengajak investor untuk melakukan investasi di bidang yang memberi nilai tambah ini. Namun sejauh itu, ajakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau itu ternyata belum mendapat respons positif. Investor masih enggan berinvestasi di sektor hilirisasi sawit. Kepala Dinas Perindustrian Riau Asrizal pada Sawitplus.com mengakui, bahwa hingga saat ini belum ada investor yang berminat untuk melakukan investasi di hilirisasi sawit. Padahal ajakan dan sosialisasi untuk industri ini sudah lama dilakukan, dan terus digalakkan. “Tapi kalau belum ada yang berminat terus mau apa,” katanya. Namun Asrizal sadar, bahwa untuk investasi di hilirisasi sawit itu memang dibutuhkan modal besar. "Memang perlu dana besar. Untuk itulah Pemprov Riau hanya bisa berharap agar pemilik modal mau berinvestasi di sektor ini," katanya. Dia mengatakan, sawit berperanan terhadap industri hilir. Dari oleokimia bisa dijadikan sabun, kosmetik, sabun cuci. Selain sawit diolah menjadi minyak goreng dan mentega. “Persoalannya, untuk menjadi barang-barang konsumen itu butuh proses panjang. Beda dengan mengolah sawit menjadi CPO yang hanya membutuhkan waktu singkat dengan biaya yang lebih sedikit,” tambahnya. Saking sulitnya mendapatkan investor yang mau melakukan investasi di sektor hilir ini, maka satu-satunya cara yang bisa diakaukan Pemprov Riau kini hanya berharap. “Ya berharap ada investor yang mau fokus mengolah hilirisasi,” ujarnya. mel/jss

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index