PEKANBARU - Webinar Ketahanan Pangan di masa pandemi Covid-19 yang digagas PWI Riau selama dua hari Senin-Selasa (7-8 Desember 2020 telah selesai. Antusias wartawan yang mengikuti sangat tinggi.
Pada webinar hari kedua, Selasa, panitia menghadirkan dua narasumber berkompeten di bidangnya, yaitu Azer Afwan dan Deni Risman. Kedua narasumber tersebut telah sukses dalam budidaya ikan lele biofloc dan budidaya jahe merah.
Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang mengatakan webinar selama dua hari ini terselenggara berkat kerjasama PWI Riau dan SPS bersama SKK Migas, serta Kontraktor Kerja Kerja Sama (KKKS) atau badan usaha tetap atau perusahaan pemegang hak pengelolaan kegiatan ekplorasi, ekploitasi minyak dan gas bumi di Provinsi Riau.
Di Indonesia khususnya di Provinsi Riau, kata Zulmansyah, KKKS yang melakukan ekplorasi, ekploitasi minyak dan gas bumi adalah PT. Cevron, EMP, BSP, Pertamina PHE Siak, PErtamina PHE Kampar, Pertamina EP dan SPR Langgak.
Diakui Zulmansyah, PWI Riau dan SPS Riau menyiapkan dana insentif Rp100 juta bagi anggota PWI yang mengikuti webinar, dan berniat memulai budidaya ketahanan pangan, baik berkebun jahe merah atau budidaya ikan lele menggunakan media biofloc.
"PWI Riau mempersilahkan ke peserta yang telah mengikuti webinar selama dua hari untuk mengajukan proposal, mendapatkan dana bergulir ke sekretariat PWI Riau paling lambat 31 Desember 2020," sampai Zulmansyah saat menutup webinar.
Sebelum diberikan bantuan, sambung Zulmansyah, tim survey akan terlebih dahulu melakukan seleksi dan melihat langsung lokasi yang disiapkan calon penerima bantuan bergulir tersebut.
"Bagi yang mendapatkan bantuan dana bergulir ini wajib menyiapkan jaminan," pungkas Zulmansyah dan mengucapkan terimakasih ke para mitra SKK Migas dan KKKS atas dukungan terselenggara dan suksesnya webinar yang digagas PWI Riau tersebut.(lin)