Ekonomi

Petani Sumbar Galau, Harga Sawit Naik tapi Produksi Anjlok

PADANG - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Sumatera Barat terus mengalami kenaikan. Meskipun begitu, petani sawit di Sumbar masih menghadapi masalah lain, yakni produksi yang turun drastis.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumatera Barat, Syahril, mengatakan bahwa anjloknya produksi sawit di Sumbar sudah terjadi sejak sebulan terakhir. 

"Kondisi petani kelapa sawit di Sumbar sekarang itu lagi galau. Sekarang harga kelapa sawit itu lagi bagus, tapi permasalahannya itu panen lagi mengalami trek (produksi anjlok)," katanya, Rabu (2/9).

Syahril mengatakan, produksi sawit di Sumbar memang tengah mengalami masa trek. Ini diperkirakan terjadi hingga Desember mendatang. Menurutnya, produksi sawit akan kembali meningkat pada Januari mendatang.

Biasanya bila panen lagi bagus, rata-rata per hektare lahan itu mampu menghasilkan kelapa sawit sebanyak 1,5 - 2 ton per bulannya atau minimal per tahunnya itu 10 ton.

"Kini dengan adanya trek, hasil panen turun sebesar 50-60 persen. Kisaran penurunan panen itu karena dihitung dari kualitas bibit juga, kalau bibit bagus maka bagus pula produksinya," tegasnya.

Sementara untuk harga bagi petani sawit rakyat yang dibeli oleh pengumpul berada di angka Rp1.200 - Rp1.300 per kilogram nya.

Harga sawit tersebut juga telah terjadi sekitar satu bulan terakhir ini. Namun membaiknya harga sawit saat ini tidak bisa dinikmati secara maksimal oleh petani sawit di Sumbar lantaran produksi yang anjlok.*


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar