PANGKALAN KERINCI – Sejak mewabahnya Corona Virus Disease (COVID-19) kegiatan melibatkan orang banyak terpaksa ditunda. Namun demikian, kondisi ini tidak menyurutkan semangat pendonor menyumbangkan darahnya. Seperti Mery Veronika Simbolon (30), Guru Sekolah Global Andalan, Kabupaten Pelalawan. Ia tetap mendonorkan darahnya agar bisa membantu sesama di masa pandemi.
“Sejak tahun 2017, saya sudah rutin donor darah. Terakhir, di Januari 2020. Namun sejak adanya COVID-19 ini, saya belum bisa mendonorkan darah,” jelas Merry, Rabu (12/6).
Tak berapa lama, Ia mendapatkan informasi tentang donor darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pelalawan setiap akhir pekan. Merry kemudian menghubungi pengurus Keluarga Donor Darah (KDD) Riau Kompleks dan langsung mendaftar sebagai pendonor.
Sebagai antisipasi, Merry tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan COVID-19 selama donor darah berlangsung. Ia mengaku lebih menjaga kesehatannya sejak terbiasa donor darah
“Karena kalau tidak sehat, saya bisa gagal untuk donor darah. Saya berharap semoga ini bisa menyelamatkan hidup orang lain dan menjadi tabungan pahala bagi saya,” harapnya.
Demikian halnya Roswin Marbone (55) seorang karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang juga rutin mendonor. Apalagi darah yang ia miliki cukup langka, yakni AB. Meski pandemi, Roswin mengaku tidak takut mendonorkan darahnya. Sebab, PMI Pelalawan telah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dan selalu menggunakan peralatan yang steril.
Ketua KDD Riau Kompleks, Nurul Azmi mengatakan pihaknya sudah menjadwalkan kegiatan KDD yang ke-61 pada Maret 2020 lalu. Namun, terpaksa ditunda hingga kondisi aman.
Sejak berkurangnya pasokan darah, para pengurus terus mencari solusi dan berinovasi agar para pendonor bisa menyumbangkan darahnya dengan aman sesuai protokol cegah COVID-19.
“Kita berkoordinasi dengan PMI Pelalawan dan perusahaan tentang teknis pengaturan donor. Lalu perusahaan memfasilitasi transportasi, mulai dari menjemput, menunggu hingga mengantarkan pendonor kembali ke alamat,” jelas Azmi.
Kepala UTD PMI Pelalawan dr Opyanda Eka Mitra mengapresiasi para pendonor rutin yang dikoordinir KDD Riau Kompleks. Meski di saat pandemi, aktifitas donor darah tetap bisa dilaksanakan. Opyanda mengaku di masa pandemi ini, pihaknya sangat kekurangan darah. Dalam sebulan, pihaknya membutuhkan sebanyak 240 kantong darah.
“Biasanya kontribusi karyawan dan keluarga dari RAPP menjadi bantuan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan darah di Pelalawan,” terangnya.
Ketika mendonorkan darahnya, setiap orang harus dalam keadaan sehat, menggunakan masker, mencuci tangan hingga lengan sebelum memasuki ruang donor darah, dan selalu mempraktekkan jaga jarak dari orang lain minimal satu meter. Ia menambahkan, para petugas PMI juga harus memakai baju pelindung sebagai upaya preventif pencegahan COVID-19.
“Jadi mohon maaf, para pendonor yang tidak memakai masker atau tidak mengikuti protokol akan ditolak,” pungkasnya. (rls)