Lingkungan

Putus Rantai Covid-19, Polda Riau Inisiasi Penyemprotan Disinfektan di 6 Wilayah PSBB

PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menginisiasi kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di 6 kabupaten/kota di Riau yang tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penyemprotan disinfektan ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Ratusan personel gabungan Polri, TNI maupun Pemerintah Daerah, stakeholder terkait, dan para relawan turun bersama-sama ke jalan dan area publik serta perumahan masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan penyemprotan tersebut.

Penyemprotan serentak dipusatkan di Bangkinang, Kabupaten Kampar. Apel penyemprotan dipimpin oleh Gubernur Riau, Syamsuar, selaku Ketua Gugus Tugas Penangana Covid-19 Provinsi Riau.

Dalam sambutannya, Syamsuar mengatakan, penyemprotan secara serentak ini dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan PSBB di 6 Kab/Kota yakni Pekanbaru, Kampar, Siak, Pelalawan, Bengkalis, dan Dumai.

Dia menegaskan, pelaksanaan PSBB sejatinya bukan melarang masyarakat berkegiatan, namun membatasi kegiatan di luar dengan menerapkan physical distancing dan social distancing serta selalu memakai masker. PSBB yang dilaksanakan adalah bagian kebijakan pemerintah untuk memutus penularan Covid-19 diharapkan masyarakat taat dan patuh dengan kebijakan yang diterapkan.

Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, berharap agar PSBB yang dilakukan di 5 kabupaten/kota ini bisa terlaksana dengan baik sebagaimana di Kota Pekanbaru yang sudah mulai kegiatan berjalan baik.

"Kemarin kita sudah melakukan konsolidasi yang gunanya untuk menyamakan persepsi dan pemikiran dalam pelaksanaan PSBB, dan hari ini kita lakukan disinfektan bersama masyarakat adalah bentuk konkrit dalam memutus penyebaran covid 19," ungkap Agung.

Jenderal bintang dua itu mengatakan, ada tiga hal yang menjadi fokus utama dalam penerapan PSBB. Di antaranya, pertama bertujuan untuk memutuskan penyebaran covid 19, dengan mematuhi protokol kesehatan, SOP pencegahan.

"Kedua, intervensi kesehatan dari pasien yang ODP maupun PDP hingga sembuh dan sehat kembali. Dan ketiga adalah dampak sosial di masyarakat dari covid 19 ini, untuk meningkatkan ekonomi dengan cara bertani dan bertenak ikan sebagaimana yang telah kita lakukan di Pelalawan," katanya. (Bayu)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar