Ekonomi

Rilis Surat Utang Angkat Rupiah ke Rp16.200 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.200 per dolar AS pada Selasa (7/4/2020).  Posisi tersebut menguat 1,29 persen dibandingkan perdagangan Senin (6/4/2020) sore di level Rp16.412 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp16.410 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi kemarin yakni Rp16.556 per dolar AS.

Sore ini, mata uang Garuda menguat bersama mayoritas mata uang di kawasan Asia. Terpantau, yen Jepang naik 0,27 persen, dolar Singapura menguat 0,51 persen, dolar Taiwan menguat 0,33 persen, won Korea Selatan menguat 0,69 persen, dan peso Filipina menguat 0,12 persen terhadap dolar AS.

Lalu, rupee India menguat 0,43 persen, yuan China naik 0,47 persen, ringgit Malaysia naik 0,48 persen, dan baht Thailand naik 0,33 persen. Hanya dolar Hong Kong terpantau melemah 0,01 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga menguat terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,61 persen, dolar Australia menguat 1,43 persen, dolar Kanada menguat 0,57 persen, dan franc Swiss menguat 0,58 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ditopang rilis surat utang global oleh pemerintah untuk menangani virus corona. Moody's Investors Service memberi peringkat Baa2 dengan outlook stabil untuk obligasi dolar AS tersebut.

"Prospek diberikan dalam laporan terbaru Moody's yang dirilis pada 7 April 2020," ujarnya.

Ia melanjutkan peringkat itu disematkan untuk obligasi berjangka waktu mulai 10 hingga 50 tahun. Surat utang itu masuk dalam program penerbitan obligasi senilai US$10 miliar yang didaftarkan ke Securities and Exchange Commission (SEC).

"Menurut Moody's, peringkat Baa2 disematkan karena dukungan dari penekanan kebijakan pada ekonomi makro," katanya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar