Ekonomi

Stimulus AS Dongkrak Rupiah ke Rp16.170 di Tengah Corona

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp16.170 per dolar AS pada Jumat (27/3/2020). Posisi tersebut menguat 0,83 persen dibandingkan nilai pada perdagangan Kamis (26/3/2020) sore kemarin.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp16.230 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Kamis (26/3/2020) kemarin, yakni Rp16.328 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat won Korea menguat 1,81 persen, yen Jepang 0,64 persen, dan peso Filipina 0,25 persen.

Selanjutnya, dolar Taiwan juga turut menguat 0,20 persen, baht Thailand 0,17 persen serta dolar Hong Kong 0,01 persen. Di sisi lain, pelemahan terjadi pada lira Turki 0,83 persen, ringgit Malaysia 0,32 persen diikuti dolar Singapura 0,31 persen serta yuan China 0,29 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan euro masing-masing melemah sebesar 0,32 persen dan 0,24 persen, diikuti dolar Kanada yang juga melemah 0,42 persen. Sementara hanya dolar Australia yang menguat 0,01 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan nilai rupiah hari ini disebabkan oleh persetujuan paket stimulus dari Senat AS. Diketahui, Senat AS telah menyetujui paket stimulus pada hari Rabu (25/3/2020). Paket stimulus ini rencananya akan ditandatangani DPR dan menjadi Undang-Undang pada akhir pekan ini.

Nilai paket tersebut disebutkan sebesar US$2 triliun, namun Gedung Putih menyebut stimulus dapat lebih besar dari US$6 triliun. 

"Fokus pasar tetap pada stimulus US$2,2 triliun yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan diharapkan akan disetujui oleh DPR AS," kata Ibrahim, Jumat (27/3/2020).

Sebelumnya, Bank Sentral AS The Fed juga sempat mengumumkan insentif berupa pelonggaran kuantitatif tak terbatas dan program-program untuk mendukung pasar kredit pada hari Senin (23/3/2020) lalu.

Hal tersebut merupakan upaya The Fed untuk menghambat pelemahan ekonomi dari pembatasan darurat pada perdagangan terkait virus corona. Lebih lanjut, Ibrahim menyebut rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp15.900 hingga Rp16.250 per dolar AS pada perdagangan Senin (30/3/2020) pekan depan. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar