Ekonomi

Corona di China Reda, Rupiah Menguat ke Rp14.352 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp14.352 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (10/3/2020) sore. Posisi tersebut menguat 0,28 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Senin (9/3/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.411 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Senin (9/3/2020), yakni Rp14.342 per dolar AS.

Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS sore ini. Tercatat, lira Turki menguat 0,50 persen, baht Thailand 0,17 persen, dan peso Filipina 0,12 persen diikuti dolar Hong Kong yang menguat tipis 0,02 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, pelemahan terjadi pada yen Jepang sebesar 1,94 persen, ringgit Malaysia 0,32 persen dan dolar Singapura 0,25 persen terhadap dolar AS. Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS.

Terpantau, poundsterling Inggris dan euro masing-masing melemah sebesar 0,39 persen dan 0,66 persen, diikuti dolar Australia yang melemah 0,10 persen. Sementara, hanya dolar Kanada yang menguat sebesar 0,32 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen penurunan kasusvirus corona (covid-19) di China. Sebelumnya, China memang melaporkan penurunan signifikan pada kasus corona di Wuhan.

Kota itu melaporkan hanya memiliki 17 kasus pada Selasa (10/3/2020) hari ini. Jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak 21 Januari 2020.

Dengan dua kasus berasal dari luar negeri, total kasus covid-19 di China pun hanya mencapai 19 kasus saat ini. "China menutup semua rumah sakit sementara yang dibuat untuk menangani covid-19 di pusat kota Wuhan. Ini menandakan bahwa virus corona di China sudah kembali menurun dan jumlah kasus virus mulai dapat dikendalikan," kata Ibrahim, Selasa (10/3/2020).

Selain itu, sentimen positif juga muncul dari harapan pasar atas pemotongan suku bunga besar oleh Federal Reserve demi meredam dampak dari covid-19. Bank AS Goldman Sachs memperkirakan, The Fed kemungkinan bakal memangkas suku bunga hingga 50 basis poin ketika para pembuat kebijakan berkumpul pada 17 hingga 18 Maret, dan pada pertemuan kedua yang diselenggarakan 28 hingga 29 April.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak menguat di kisaran Rp14.300 hingga Rp14.380 pada perdagangan Rabu (11/3/2020) esok hari. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar