Ekonomi

Rupiah Anjlok Rp1,09 Persen ke Level Rp14.392 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp14.392 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (9/3/2020) sore. Posisi tersebut melemah 1,05 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Jumat (6/3/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.342 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Jumat (6/3/2020), yakni Rp14.267 per dolar AS.

Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS sore ini. Tercatat, ringgit Malaysia melemah 0,99 persen, rupee India melemah 0,41 persen, dan baht Thailand 0,45 persen.

Selanjutnya, dolar Singapura melemah 0,37 persen, lira Turki 0,28 persen, yuan China 0,23 persen serta dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, penguatan hanya terjadi pada yen Jepang sebesar 2,85 persen dan peso Filipina 0,20 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan dolar Kanada masing-masing melemah sebesar 0,76 persen dan 1,46 persen. Sementara, poundsterling Inggris dan euro menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,77 persen dan 1,03 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh sentimen penyebaran virus corona secara yang melemahkan proyeksi perekonomian global.

Diketahui, wabah virus corona saat ini sudah menyebar ke lebih dari 100 negara. wabah tersebut membuat lembaga pemeringkat Moody's pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,4 persen menjadi 2,1 persen.

"Hal ini menambah beban bagi bank sentral global untuk kembali bersama-sama menurunkan suku bunga dan menggelontorkan stimulus," kata Ibrahim, Senin (9/3/2020).

Kondisi tersebut, lanjut Ibrahim diperburuk oleh  penurunan harga minyak mentah yang juga diiringi oleh perang tarif, mengakibatkan harga minyak terpuruk lebih dalam dan hampir mengalami penurunan sebesar 30 persen hingga mencapai level US$27,23 per barel.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak melemah di kisaran Rp14.320 hingga Rp14.410 pada perdagangan Selasa (10/3/2020) esok. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar