Ekonomi

Laporan WHO Soal Corona Tekan Rupiah ke Rp14.282 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.283 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (3/3/2020) sore. Posisi tersebut melemah 0,13 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Senin (2/3/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.222 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Senin (2/3/2020) yakni Rp14.413 per dolar AS.

Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, lira Turki melemah 0,58 persen, baht Thailand 0,48 persen, yuan China 0,29 persen dan rupee India 0,41 persen.

Selanjutnya, dolar Singapura juga turut terseret 0,18 persen, won Korea 0,12 persen, diikuti ringgit Malaysia 0,04 persen dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

Di sisi lain, penguatan terjadi pada yen Jepang 0,29 persen, dolar Taiwan 0,27 persen serta peso Filipina 0,07 persen terhadap dolar AS.

Kemudian, di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan poundsterling Inggris masing-masing menguat sebesar 0,32 persen dan 0,24 persen. Sementara, euro dan dolar Kanada melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,23 persen dan 0,06 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan rupiah hari ini masih disebabkan oleh sentimen lonjakan virus corona di luar China (covid-19).

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lonjakan kasus infeksi baru di luar China dikabarkan 9 kali lebih tinggi dibandingkan di China dalam 24 jam terakhir.

Diketahui, lonjakan kasus masih terjadi di tiga negara, yaitu Korea Selatan sebanyak 4.335 kasus, Italia 2.036 kasus, dan Iran 1.501 kasus.

"Pelemahan mata uang garuda disebabkan pasar merespon data eksternal terutama laporan WHO tentang lonjakan virus corona," kata Ibrahim, Selasa (3/3/2020).

Meski demikian, Ibrahim menyebut terdapat juga sentimen positif dari pernyataan-pernyataan dan kebijakan Bank di berbagai negara untuk menekan dampak covid-19.

Ibrahim mengatakan, pasar telah merespon positif tindakan Reserve Bank of Australia (RBA) yang telah memangkas suku bunga resmi (OCR) sebesar 25 bps ke rekor terendah 0,50 persen.

Bank of Japan (BoJ) juga disebutnya telah menyatakan rencana untuk menyediakan likuiditas yang cukup dan memastikan stabilitas di pasar keuangan melalui operasi pasar yang tepat dan pembelian aset.

Sementara, Bank of England telah mengeluarkan pernyataan pada hari Senin (2/3/2020) lalu yang menyebut bakal mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.250 hingga Rp14.310 per dolar AS pada perdagangan Rabu (3/3/2020) esok. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar