Ekonomi

Rupiah Melemah ke Rp13.760 per Dolar AS Tutup Pekan Ini

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.760 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (21/2/2020) sore tadi. Rupiah melemah 0,07 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Kamis (20/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.777 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Kamis (19/2/2020) yakni Rp13.735 per dolar AS.

Sore hari tadi, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,90 persen, peso Filipina 0,50 persen, dolar Taiwan 0,46 persen, dan baht Thailand 0,41 persen.

Selanjutnya, ringgit Malaysia melemah 0,26 persen, lira Turki 0,17 persen, yuan China 0,15 persen, diikuti dolar Hong Kong yang melemah 0,08 persen terhadap dolar AS. Di sisi lain, penguatan hanya terjadi pada yen Jepang 0,35 persen, dan dolar Singapura 0,11 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak menguat terhadap dolar AS. Terpantau, poundsterling Inggris dan euro menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,28 persen dan 0,30 persen. Selain itu, dolar Kanada juga menguat 0,05 persen, sementara pelemahan hanya terjadi pada dolar Australia sebesar 0,16 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan gerak rupiah masih dibayangi sentimen global penyebaran virus Corona. Ia mengatakan perkembangan penyebaran Virus Corona memang mengkhawatirkan apalagi saat ini virus mematikan itu telah merambah ke Daegu, Korea Selatan.

Daegu adalah salah satu kota manufaktur yang penting di Korea Selatan, di mana terdapat banyak industri tekstil, logam, sampai mesin.

"Dampak ekonomi semacam ini yang paling dikhawatirkan dari Virus Corona. Produksi yang terhambat tidak hanya terjadi di China, tetapi sudah dirasakan di negara lain," ujarnya dalam keterangan resmi.

Dampak negatif Virus Corona juga dirasakan dalam negeri. Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dari 5,1 persen-5,5 persen menjadi menjadi 5 persen-5,4 persen.

"Dalam perdagangan Senin (24/2/2020) pagi rupiah kemungkinan masih akan melemah dampak dari data eksternal di rentang Rp13.689-Rp13.810," tambahnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar