Ekonomi

Stimulus China Angkat Rupiah ke Rp13.715 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.715 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (4/2) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,19 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan pada Senin (3/2/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.760 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Senin (3/2/2020) yakni Rp13.726 per dolar AS.

Tak hanya rupiah, sore hari ini mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea menguat 0,61 persen, baht Thailand 0,48 persen, dan yuan China 0,42 persen.

Selanjutnya, dolar Taiwan menguat 0,33 persen, rupee India 0,27 persen, peso Filipina 0,19 persen, ringgit Malaysia 0,05 persen, dan lira Turki menguat sebesar 0,12 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, pelemahan terjadi pada yen Jepang 0,32 persen, dolar Singapura 0,13 persen, dan dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,02 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak secara bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,71 persen, dan euro 0,02 persen. Sementara, dolar Kanada menguat dengan nilai 0,10 persen, dan dolar Australia menguat 0,47 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah pada hari ini disebabkan oleh sentimen dari stimulus dan pemangkasan suku bunga dari Bank Sentral China.

"Sore ini rupiah ditutup menguat tipis karena di dorong oleh penurunan suku bunga dan stimulus yang dilakukan oleh Bank Sentral China," kata Ibrahim, Selasa (4/2/2020).

Sebelumnya, Bank Sentral China telah memangkas suku bunga dana sebesar 10 basis poin pada hari Senin (3/2/2020), dan mengatakan akan menyuntikkan 1,2 triliun yuan atau US$174 miliar ke dalam sistem keuangan, sebagai upaya untuk memastikan likuiditas yang cukup.

Hal tersebut dilakukan untuk meredakan dampak perekonomian dari kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus Corona.

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis, jumlah kasus Corona terus bertambah menjadi 20.155 di seluruh dunia. Sebagian besar atau 19.967 kasus terjadi di China.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.715 hingga Rp13.722 pada perdagangan Rabu (5/2/2020) esok. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar