Ekonomi

Pernyataan Menkeu AS Tekan Rupiah ke Rp13.695 per Dolar

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.695 per dolar AS pada perdagangan Rabu (15/1/2020) sore. Posisi tersebut melemah sebesar 0,11 persen dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (14/1/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.706 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi Selasa (14/1/2020) yakni Rp13.654 per dolar AS.

Rupiah tidak sendiri. Sore hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia memang terpantau melemah terhadap dolar AS.

Tercatat, lira Turki melemah 0,28 persen, peso Filipina 0,27 persen, dolar Singapura 0,07 persen, dan ringgit Malaysia 0,04 persen. Selanjutnya pelemahan juga terjadi pada dolar Taiwan 0,07 persen, won Korea 0,06 persen, diikuti yuan China yang sebesar 0,03 persen.

Sementara, penguatan terjadi pada rupee India, dan baht Thailand. Dua mata uang tersebut menguat sebesar 0,03 persen, dan yen Jepang yang menguat 0,05 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dolar Kanada 0,07 persen, dan dolar Australia sebesar 0,23 persen, serta euro melemah tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah disebabkan oleh sentimen kesepakatan dagang antara AS dan China. Menurutnya, pasar menjadi khawatir karena pernyataan Menteri Keuangan AS yang menyebut tarif barang-barang China tetap diberlakukan hingga kesepakatan dagang fase dua tercapai.

"Pedagang tetap berhati-hati menjelang penandatanganan kesepakatan perdagangan fase satu hari ini karena Menteri Keuangan AS mengatakan tarif barang-barang China akan diberlakukan sampai selesainya perjanjian fase dua," kata Ibrahim, Rabu (15/1/2020).

Ibrahim kemudian menjelaskan pasar kini memandang pesimis negosiasi fase dua tersebut. Pasalnya, dikabarkan negosiasi fase dua itu kemungkinan tidak akan dimulai sampai terjadinya pemilihan presiden AS pada bulan November 2020 ke depan.

Ibrahim pun merasa sentimen negatif tersebut akan tetap mempengaruhi pergerakan rupiah hingga Kamis (16/1/2020) esok.

"Dalam perdagangan besok, kemungkinan rupiah masih akan melemah karena dampak dari data eksternal," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah akan melemah di kisaran Rp13.665 hingga Rp13.750 per dolar AS pada perdagangan Kamis (16/1/2020) esok hari. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar