Ekonomi

Sentimen Damai Dagang Kerek Rupiah ke Rp13.672 per Dolar AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Int)

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berada di Rp13.672 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (13/1/2020) sore. Posisi tersebut menguat sebesar 0,72 persen dibandingkan nilai pada penutupan perdagangan Jumat (10/1/2020).

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp13.708 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi Jumat (10/1/2020), yakni Rp13.812 per dolar AS.

Sore hari ini mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea menguat 0,45 persen, yuan China 0,29 persen, lira Turki 0,31 persen, dan ringgit Malaysia 0,31 persen.

Selanjutnya, peso Filipina menguat 0,30 persen, dolar Taiwan 0,24 persen, dan rupee India 0,19 persen, baht Thailand 0,15 persen, diikuti dolar Singapura yang menguat 0,12 persen terhadap dolar AS.

Sementara, pelemahan terhadap dolar AS hanya terjadi pada yen Jepang sebesar 0,21 persen dan dolar Hong Kong sebesar 0,07 persen.

Kemudian, di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,48 persen, dolar Kanada 0,06 persen, sementara euro dan dolar Australia menguat dengan nilai masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,12 persen terhadap dolar AS.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai penguatan rupiah sore ini disebabkan oleh sentimen penantian kesepakatan dagang antara AS dan China.

"Berakhirnya perang dagang AS versus China yang menjadi headline utama hari ini," kata Ibrahim, Senin (13/1/2020).

Sebelumnya, pihak AS dan China rencananya akan menandatangani kesepakatan dagang fase satu pada Rabu (15/1/2020) pekan ini.

Dalam kesepakatan dagang fase satu itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15 persen terhadap produk impor asal China senilai US$120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5 persen.

Sementara dari pihak China, Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal mencapai US$50 miliar.

"Seluruh dunia menanti hal tersebut, karena perang dagang kedua negara yang sudah berlangsung sejak pertengahan 2018, dan akhirnya selesai, atau setidaknya risiko tereskalasi kembali mengecil," ucapnya.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.645 hingga Rp13.695 per dolar AS pada perdagangan Selasa (14/1/2020) esok hari. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar