Ekonomi

Inflasi Desember 2019 Rendah Karena Stabilnya Harga Selama Nataru

Ilustrasi inflasi. (Int)

JAKARTA - Inflasi Desember 2019 sebesar 2,72 persen (yoy) tercatat sebagai inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir sejak 1999.

Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro menyatakan, rendahnya inflasi disebabkan oleh kesuksesan pemerintah lintas instansi dalam menjaga stabilitas harga selama Natal dan Tahun Baru.

Dia menilai, inflasi Desember 2019 sebesar 0,34 persen (mtm) kondisi ini lebih rendah dari konsesus pasar maupun dari perkiraan Bank Indonesia sebesar 0,49 persen (mtm) atau 3,0 persen (yoy).

“Terbukti dari Indeks Harga Konsumen tetap menunjukkan adanya kenaikan pada akhir tahun seiring naiknya permintaan konsumsi barang,” jelas Satria.

Meski demikian, komponen inflasi inti adalah penyebab rendahnya inflasi Desember 2019. Pasalnya Desember lalu, inflasi inti tercatat 0,11 persen (mtm), lebih rendah dari kisaran rata-rata 0,13 persen sampai 0,22 persen setiap bulan Desember. Kondisi ini menurut Satrio mencerminkan adanya kerentanan pada daya beli masyarakat.

“Kondisi ini mencerminkan kebijakan fiskal bagaimana mendistribusikan dana menjadi efektif,” terangnya.

Dia menilai, penurunan inflasi ini masih menunjukkan ada kenaikan pada beberapa komponen. Misalnya dari komponen administered prices tetap tumbuh 0,51 persen (yoy). Selain itu komponen volatile food juga tetap mencatatkan kenaikan 4,30 persen (yoy) jika dibandingkan tahun 2018 sebesar 3,39 persen (yoy).

Kenaikan yang cenderung stabil ini dipicu oleh kebijakan pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM sepanjang masa Pemilu 2019 lalu. Sementara penyumbang inflasi stabil dari volatile foods adalah golongan cabai, bawang putih, berkat ketersediaan pasokan yang mencukupi sepanjang akhir tahun. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar